KNews.id- Komite Wasit PSSI yang juga Ketua Asprov PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, mengatakan federasi telah berkomunikasi dengan FIFA dan AFC mengenai penyebab jatuhnya ratusan korban meninggal dunia di Stadion Kanjuruhan.
Dalam komunikasi itu PSSI menyebut bukan pemerintah Indonesia yang sengaja melanggar aturan FIFA terkait gas air mata. PSSI menggunakan istilah oknum untuk menggambarkan aparat yang menembakkan gas air mata ke tribune.
Riyadh juga menjelaskan polisi yang bertugas di Kanjuruhan sudah mengetahui aturan FIFA soal gas air mata. Namun polisi tetap membawa gas air mata karena punya aturan kerja sendiri dalam hal pengendalian masa.
“Nanti ada kunjungan dari FIFA. Dari AFC sudah komunikasi dengan kita, bahwa FIFA mendukung, bahwa yang paling penting bagi kita FIFA akan melihat bagaimana pemerintah menyikapi ini,” kata Riyadh di Malang, Selasa (4/10).