“Tahun 1981 saya yang waktu itu berpangkat Kolonel Infanteri dipanggil pulang untuk jabatan itu. Lima tahun kemudian saya berpangkat Mayor Jenderal TNI dan menjadi Sekretaris Militer Presiden,” kata Syaukat.
Di awal menjabat Sesmilpres, pesan Presiden Soeharto kepada dirinya masih diingat betul. Kata Soeharto, Sesmilpres bertugas menjadi penghubung antara Presiden dan pimpinan ABRI. Sesmilpres harus bisa membuat pekerjaan presiden di bidang hankam lebih mudah. “Kamu bekerjalah dengan sederhana. Yang bisa disederhanakan jadikan sederhana jangan dibikin rumit, jangan dibikin mewah,” kata Pak Harto Jenderal TNI kelahiran Yogyakarta 1936 itu.
Syaukat pernah tiba-tiba dipanggil Soeharto di Bina Graha saat hendak berangkat ke Duri, Riau untuk mengecek persiapan acara peresmian injeksi bumi di lapangan minyak, Duri. Presiden meminta kepada Syaukat untuk menanyakan kepada panitia di Riau besaran biaya yang dikeluarkan untuk menghadirkan dirinya. Salah satu tugas Sesmilpres memang melakukan survei lapangan yang akan dihadiri Presiden Soeharto.
“Saya dengar, untuk mendatangkan saya kok menghabiskan biaya mahal sekali sampai bermiliar-miliar,” kata Soeharto.