Terbanglah Syaukat ke Riau dan menemui gubernur. Ia menanyakan biaya yang dikeluarkan untuk menghadirkan presiden sebagaimana perintah Soeharto. Bahkan, Syaukat bertekad tak akan kembali ke Jakarta sebelum mengetahui besaran biaya yang dianggarkan.
Syaukat pun mendapatkan rincian anggaran dan menganggap biayanya terlalu mahal. Dengan meyakinkan gubernur dan panitia, anggaran bisa ditekan dari semula Rp3 miliar menjadi Rp1,5 miliar. Di antaranya menghilangkan anggaran untuk membongkar sumur-sumur angguk untuk dibangun helipad. Soeharto pun tetap hadir ke peresmian setelah menerima rincian anggaran. Namun, Soeharto menulis disposisi kepada Syaukat. “Lain kali tidak lagi,” tulis Soeharto. (Ach/Okz)