spot_img
Senin, Mei 6, 2024
spot_img

Kim Jong Un Berangkat ke Rusia untuk Temui Putin

KNews.id – Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un akan mengunjungi Rusia atas undangan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kunjungan itu terjadi di tengah peringatan Amerika Serikat (AS) bahwa kedua pimpinan itu dapat mencapai kesepakatan nuklir.

Pemerintah AS pada pekan lalu mengatakan pertemuan Kim dan Putin berpotensi sebagai bagian dari upaya Rusia untuk mencari pemasok baru senjata yang akan digunakan dalam perang melawan Ukraina.

- Advertisement -

Korut dan Rusia belum merinci kapan dan di mana Kim Jong Un akan bertemu Putin. Rusia dan Korut juga belum menjelaskan apa saja agenda yang akan dibahas kedua pemimpin itu. Kremlin hanya menyatakan Kim akan melakukan kunjungan resmi ke Rusia dalam waktu dekat.
“Dalam beberapa hari mendatang,” kata Kremlin.

Sementara itu, media pemerintah Korea Utara mengatakan Kim Jong Un akan ‘bertemu dan berbicara’ dengan Putin. Kemungkinan besar kedua pemimpin itu akan bertemu di timur jauh Vladivostok, tempat mereka pertama kali bertemu pada April 2019.

- Advertisement -

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyebut Putin tiba di Vladivostok pada hari Senin (11/9). Sementara itu, pejabat Korea Selatan menyebut Kim tampaknya berada di kereta menuju Rusia.
Kunjungan tersebut akan menjadi perjalanan luar negeri pertama Kim sejak pandemi COVID-19. Sebab, perbatasan Korut telah ditutup secara ketat selama tiga tahun terakhir.

Meski demikian, Korea Utara baru-baru ini mulai melonggarkan pembatasan perjalanan. Kunjungan ini juga akan menjadi kunjungan Kim yang ke-10 sejak mengambil alih kekuasaan pada tahun 2011.

- Advertisement -

Vladivostok terletak 130 km dari perbatasan dengan Korea Utara. Kim Jong Un diketahui lebih suka bepergian dengan kereta lapis baja kelas atas – seperti yang dilakukan ayahnya – namun perjalanan dengan kereta api menyumbang kurang dari separuh perjalanan luar negerinya.

Tiga dari sembilan perjalanan ini dilakukan dengan pesawat dan dua lainnya, keduanya menuju DMZ, dengan mobil. Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu juga mengunjungi Pyongyang pada bulan Juli dalam upaya meyakinkan negara tersebut untuk menjual amunisi artileri.

Pada Selasa pekan lalu, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan memperingatkan bahwa Korea Utara akan ‘membayar akibat’ jika mereka mencapai kesepakatan senjata dengan Rusia, meskipun ia tidak menjelaskan potensi dampaknya. Diketahui Korea Utara berada di bawah sanksi PBB dan AS atas program senjata pemusnah massal yang dilakukan Pyongyang.

Potensi pertemuan Putin-Kim dapat membuat Pyongyang mendapatkan senjata yang dilarang untuk diakses oleh sanksi tersebut selama dua dekade, terutama untuk program rudal balistik berkemampuan nuklir. Hal ini juga terjadi setelah lebih dari satu setengah tahun perang di Ukraina yang menyebabkan militer Rusia babak belur, kehabisan tenaga dan membutuhkan pasokan. (Zs/Dtk)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini