Termasuk tidak mungkin terjadi, misalnya, seseorang tokoh tiba-tiba jadi pimpinan, hanya bermodalkan popularitas atau kekuasaan. Jadi pimpinan terpilih sebagai pimpinan (kabinet) Muhammadiyah sudah terseleksi secara ketat, berjenjang, transparan. Hampir tidak mungkin terjadi kasus ”salah pilih”. Termasuk tidak bisa ”menjual” Muhammadiyah dalam pemilu atau pilpres. Maka Muhammadiyah lebih sebagai kumpulan para pengabdi. Maka tidak terpilih pun tidak masalah karena semua dalan semangat yang sama yaitu mengabdi menghidupi Muhammadiyah bukan mencari hidup dari Muhammadiyah.
Yang membedakan antara kabinet Muhammadiyah dan Kabinet Indonesia Maju rezim ini dan sangat mencolok adalah : kabinet Muhammadiyah tidak ada keuntungan finansial apa pun untuk menjabat ketua umum dan pengurus Muhammadiyah. Juga tidak mendapat fasilitas. Sebaliknya mengejar sebagai Kabinet Indonesia Maju tak beda mengejar fasilitas yang harus diraihnya.