spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Jangan Nekat, Ribuan Orang Positif Covid-19 Ditolak Masuk Mal

KNews.id – Pekan ini publik diramaikan dengan kabar banyaknya warga positif Covid-19 di RI yang masih berkeliaran di tempat umum. Ini terungkap dari penggunaan aplikasi PeduliLindungi untuk melacak dan mendeteksi penyebaran virus Covid-19 di Indonesia.

Aplikasi ini sudah mulai menunjukkan hasil. Buktinya, ribuan orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang ingin masuk mal terdeteksi.

- Advertisement -

“Kita berhasil menjaring kasus hitam [positif Covid-19 & kontak erat] 1.625 kasus,” kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono pada awal pekan lalu.

“Dari mereka yang tidak diketahui sebelumnya atau sudah diketahui sebelumnya menderita Covid-19 atau kontak erat tetapi mereka masih berkeliaran di jalan,” tuturnya.

- Advertisement -

Pada PPKM ini pemerintah memang melakukan pelonggaran dengan membuka sejumlah sektor kegiatan ekonomi asal menggunakan protokol kesehatan ketat dan mewajibkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi.

Adapun enam sektor yang mewajibkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi yakni perdagangan, transportasi, pariwisata, kantor atau pabrik, keagamaan, dan pendidikan. Mayoritas kasus hitam yang ditemukan, berada di sektor perdagangan.

- Advertisement -

Sementara itu, Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan total masyarakat yang melakukan skrining dengan menggunakan Peduli Lindungi telah mencapai 20,9 juta orang.

“Dari total 20,9 juta orang tersebut, terdapat 761 ribu orang yang masuk kategori merah, tidak diperkenankan masuk/melakukan aktivitas ditempat publik oleh sistem,” katanya.

“Dan juga terdapat 1.603 orang dengan status positif dan kontak erat mencoba untuk melakukan aktivitas publik,” imbuhnya.

Menurut Luhut, pemerintah akan menindak orang yang masuk dalam kriteria hitam peduli lindungi yang masih berusaha melakukan aktivitas di area publik dengan membawa mereka ke dalam isolasi terpusat.

“Hal ini dilakukan untuk sama-sama menjaga dan melindungi kita semua,” ujarnya.

Kalangan pengusaha pusat perbelanjaan atau mal mengonfirmasi telah melakukan penolakan terhadap ribuan orang positif Covid-19.

Hal itu sejalan dengan pernyataan pemerintah beberapa waktu lalu yang menyebut ada ribbon orang positif Covid-19 yang terdeteksi aplikasi PeduliLindungi ketika hendak masuk ke mal.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja menjelaskan ribuan orang tersebut mendapatkan notifikasi warna hitam pada saat memindai QR Code di pintu masuk pusat perbelanjaan.

Berdasarkan ketentuan, notifikasi warna hitam adalah kategori yang dilarang untuk masuk. Alphonzus mengatakan, langkah penolakan tersebut dilakukan sebagai bentuk untuk menjaga keamanan bersama.

“Pusat perbelanjaan selalu memberlakukan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat, disiplin dan konsisten yang mana menjadikan pusat perbelanjaan sebagai salah satu fasilitas masyarakat yang semakin aman dan semakin sehat untuk dikunjungi dan berbelanja,”

“Pusat perbelanjaan telah terbukti memiliki kemampuan untuk menolak dan mencegah orang-orang yang terpapar Covid-19 untuk memasuki pusat perbelanjaan,” katanya dalam keterangan resmi.

Saat ini, di pusat perbelanjaan diberlakukan protokol tambahan yaitu Protokol Wajib Vaksinasi yang penerapan pemeriksaannya dilakukan melalui aplikasi PeduliLindungi.

Protokol Wajib Vaksinasi tidak meniadakan dan tidak mengurangi serta tidak menggantikan protokol kesehatan yang sudah diberlakukan sejak awal pandemi, yaitu seperti keharusan menggunakan masker, jaga jarak, mencuci tangan dan lain sebagainya.

“Jadi sekarang ini di pusat perbelanjaan diberlakukan dua protokol Covid-19, yaitu protokol kesehatan dan protokol wajib vaksinasi. Pemberlakuan kedua protokol dimaksud adalah bertujuan untuk memastikan bahwa semua orang yang berada di pusat perbelanjaan dalam keadaan sehat,” jelasnya.(CNBC/fey)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini