spot_img
Jumat, Mei 17, 2024
spot_img

Israel ‘Ngarep’ Damai dengan Negara Muslim Ini, Dibantu AS

KNews.id –  Presiden Israel Isaac Herzog mengungkapkan keinginan Tel Aviv untuk menjalin hubungan diplomatik dengan negara Muslim lainnya. Hal ini disampaikannya dalam sebuah sesi di depan Parlemen Amerika Serikat (AS), Rabu (19/7/2023).

Dalam kesempatan itu, Herzog memuji Hubungan AS-Israel dan menyebutnya “benar-benar tidak dapat dipatahkan” meskipun ada tantangan saat ini. Diketahui, Washington di era Presiden Donald Trump berhasil menginisiasi hubungan diplomatik Tel Aviv dengan Uni Emirat Arab dan Bahrain.

- Advertisement -

Herzog kemudian juga mengapresiasi dorongan AS untuk kembali menengahi hubungan diplomatik formal antara negaranya dan Arab Saudi. Ia mengatakan bahwa perjanjian normalisasi akan bersifat transformatif.

“Israel berterima kasih kepada Amerika Serikat karena bekerja untuk membangun hubungan damai antara Israel dan Kerajaan Arab Saudi, negara terkemuka di kawasan dan di dunia Muslim. Kami berharap agar momen ini datang,” kata Herzog dikutip Al Jazeera. “Ini akan menjadi perubahan besar dalam perjalanan sejarah di Timur Tengah dan dunia pada umumnya.”

- Advertisement -

Pernyataan Herzog menandakan bahwa Israel melihat normalisasi dengan Arab Saudi sebagai hadiah geopolitik yang coba diberikan oleh pemerintahan Presiden Joe Biden untuk pemerintahan sayap kanan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Bulan lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyatakan normalisasi Saudi-Israel sebagai “kepentingan keamanan nasional yang nyata” untuk Washington. Diplomat tinggi AS mengunjungi Riyadh pada bulan Juni tetapi sejak itu mengatakan bahwa membangun hubungan resmi antara kedua negara tetap “sulit”.

- Advertisement -

Pejabat Saudi mengatakan Riyadh berpegang pada Inisiatif Perdamaian Arab, yang menegaskan normalisasi dengan Israel dengan syarat Negeri Yahudi itu menarik diri dari wilayah Arab dan negara Palestina didirikan. Inisiatif ini juga menyerukan “solusi yang adil” untuk penderitaan para pengungsi Palestina.

Pembela hak asasi Palestina mengkritik kampanye normalisasi. Mereka menyebut kampanye itu mengabaikan pendudukan dan pelanggaran Israel yang sedang berlangsung terhadap warga Palestina.Pada Rabu, Herzog mengatakan Israel memiliki “kerinduan” untuk “suatu hari” berdamai dengan Palestina. Namun ia tetap menyalahkan Palestina atas konflik tersebut.

“Teror Palestina terhadap Israel atau orang Israel merusak segala kemungkinan untuk masa depan perdamaian antara rakyat kita,” katanya. Tahun ini saja, Israel membunuh setidaknya 177 warga Palestina, menurut data PBB. Pada tahun 2022, Israel membunuh lebih dari 200 warga Palestina. Di antara mereka adalah dua warga negara AS yakni jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh dan lansia keturunan Palestina Omar Assad.

Terkait kondisi ini, Herzog juga mendapatkan resistensi dari beberapa anggota kongres AS. Beberapa anggota dari Partai Demokrat, termasuk Rashida Tlaib, Cori Bush, Ilhan Omar, Alexandria Ocasio-Cortez, Nydia Velazquez dan Bernie Sanders, memboikot pidato kongres Herzog.

Tlaib dan Bush merilis pernyataan bersama pada hari Rabu, menegaskan kembali penentangan terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina. “Menganugerahkan Presiden Herzog dengan kehormatan langka untuk menyampaikan pidato bersama kepada Kongres sementara pemerintah apartheid Israel terus memungkinkan dan secara langsung mendukung rasisme dan serangan pemukim brutal adalah tamparan bagi para korban, orang yang selamat, dan orang yang mereka cintai, termasuk keluarga orang Amerika yang dibunuh oleh rezim ini seperti Shireen Abu Akleh dan Omar Assad,” kata dua anggota kongres itu. (Zs/CNBC)

 

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini