spot_img
Minggu, Mei 5, 2024
spot_img

In Memoriam Sri Adiningsih, Dari Kampus Sampai Lingkaran Istana

KNews.id – kabar duka meninggalnya Prof. Sri Adiningsih, M,Sc., Ph.D (Guru Besar FEB UGM) sekitar jam 19.00 wib Sabtu malam kemarin (17/06/23). Bu Nining wafat dalam usia 62 tahun, setelah beberapa waktu menderita sakit.

Penulis mengenal secara pribadi bu Nining pada tahun 1989 pada saat mulai menulis skripsi di Jurusan Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan (IESP) FEB UGM. Beliau menjadi pembimbing skripsi dan sekaligus menjadi pembimbing akademi. Pada tahun 1989, bu Nining baru saja pulang ke tanah air setelah lulus dari studi magister (M.Sc) di University of Illinois at Urbana-Champaign, Amerika Serikat. Gelar doktor (Ph.D) diperoleh dari universitas yang sama pada tahun 1996.

- Advertisement -

Dalam melakukan pembimbingan, Bu Nining selalu memberikan motivasi agar mahasiswa agar belajar keras agar dapat segera lulus. Proses pembimbingan dilakukan dengan penuh kesabaran dan teliti. Pada tahun 1996, penulis menempuh studi magister (M.Si) dan Bu Nining menjadi pengelola program Magister Sains dan Doktor FEB UGM. Di program Magister IESP tersebut ibu mengajar beberapa mata kuliah seperti Ekonomika Industri/Organisasi Industri dan Ekonomika dan Kelembagaan Keuangan. Almarhum dikenal dosen yang cantik dan ramah oleh para mahasiswanya.

Setelah lulus dari program magister, penulis tetap berkomunikasi dengan beliau mekipun tidak intensif. sesekali memberikan kuliah umum di kampus penulis FBE UAJY. Di samping aktif menjadi pengurus di FEB UGM, beliau juga aktif di luar kampus. Beliau pernah dipercaya sebagai adviser/principal economist Exim Securities pada tahun 1997, anggota tim ahli penyiapan materi GBHN bidang Wanhankamnas tahun 1998, dan anggota pada Ombudsman BPPN sejak 1999.

- Advertisement -

Dalam rilis media FEB UGM, disebutkan beliau pernah ditunjuk sebagai anggota Tim Ahli Panitia Ad Hoc MPR pada tahun 2001 dan terpilih menjabat sebagai Sekretaris Komisi Konstitusi. Selanjutnya beliau terlibat aktif sebagai anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) serta menjadi pendiri dari Institute of Social Economic & Digital (ISED). Pada tahun 2014-2019, beliau ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Setelah Pandemi Covid-2019 mereda, Prof. Nining sempat aktif dalam beberapa kegiatan secara daring (online) maupun luring (offline) khususnya di Yogyakarta. Penulis sempat diajak untuk bergabung dalam tim kecil untuk menyusun “Draft Visi dan Misi Calon Presiden RI PDI Perjuangan Periode 2024-2029”. Dalam tim yang beranggotakan sejumlah ekonom senior dan muda tersebut, kami berproses secara daring selama 6 bulan sesuai jadwal. Hal tersebut terjadi berkait kekompakan tim dan kepemimpinan Bu Nining.

- Advertisement -

Pengalaman penulis bergabung dalam tim tersebut menjadikan penulis semakin mengetahui kompetensi dan kapabilitas Prof. Nining di bidang ekonomi. Beliau memberikan arahan untuk substansi dan materi dari setiap bidang yang akan disusun. Dalam pembahasan materi yang disusun oleh tim, beliau seslalu memberikan catatan kristis dan meberikan solusi untuk perbaikan materi. Dalam memimpin setiap pertemuan cukup lugas dan tegas sehingga proses dapat berjalan dengan relatif lancar.

Seperti diketahui Prof. Nining aktif di Megawati Institute sehingga terlibat dalam penyusunan draft visi dan misi bidang sosial ekonomi calon Presiden RI dari PDI Perjuangan. Keterlibatan beliau sejak pemilihan presiden tahun 2009. Beberapa kegiatan beliau di masa pandemic dan penulis juga terlibat bersama beliau antara lain diskusi daring yang diselenggarakan AIPI, diskusi luring Ekonom Jogja dengan OJK di Kantor OJK DIY dan diskusi luring ekonomi yang diselenggarakan oleh KADIN DIY. Juga diskusi infomal sambil makan bakmi Jawa dengan Sidarto Daukusumo (Anggota Wantimpres).

Diskusi dengan OJK tersebut dilakukan beberapa kali, beliau sempat absen satu kali. Dalam setiap diskusi Prof. Nining memberikan pendangan dan pendapatnya dengan semangat. Pendapat kritis dan solustif artinya tidak hanya memberikan catatan kritis namun juga memberikan alternatif solusi untuk pemecahan masalah. Demikian pula dalam forum diskusi lainnya Prof Nining selaku narasumber selalu memberikan materi yang relatif menarik yang didukung dengan data dan grafis.

Sampai sebelum pandemi, Prof Nining aktif hadir dalam forum Sidang Pleno dan Kongres ISEI baik selaku narasumber maupun peserta. Sejak lama beliau juga aktif sebagai Pengurus Pusat ISEI. Kita semua telah kehilangan salah satu ekonom perempuan terkemuka di Indonesia.

Selamat jalan menuju keabadian Prof. Nining. RIP. Amin. (Dr. Y. Sri Susilo. Dosen FBE UAJY, Alumnus FEB UGM, Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta & Pengurus KADIN DIY) (Zs/KrJ)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini