KNews.id- Para buzzerRp membisu di media sosial atas laporan investigasi koran Tempo dua menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Airlangga Hartarto masuk dalam Pandora Papers. Demikian dikatakan pengamat seniman politik Mustari atau biasa dipanggil Si Bangsat Kalem (SBK) kepada suaranasional.com, Senin (4/10).
“BuzzerRp pendukung para koruptor termasuk pejabat yang menyalahgunakan kekuasaan,” ungkapnya.
Menurut SBK, publik bisa menilai kelakuan buzzerRp yang tidak pernah kritis korupsi bansos.
“Yang selalu disuarakan buzzerRp hanya isu radikal dan adu domba sesama agama,” jelas SBK.
SBK mengatakan, Pandora Papers merupakan tindakan merugikan negara yang tidak mau membayar pajak.
“Sebuah tindakan merugikan negara tetapi tidak pernah disuarakan BuzzerRp,” paparnya.
Dikutip dari koran Tempo, dokumen finansial rahasia menguak kesepakatan bisnis dan kepemilikan perusahaan di negara suaka pajak.
Sedikitnya dua menteri Presiden Joko Widodo yaitu Luhut Binsar Pandjaitan dan Airlangga Hartarto muncul dalam Pandora Papers, dokumen yang berasal dari 14 agen pengatur perusahaan cangkang.
Hasil liputan kolaborasi ini dipimpin International Consortium of Investigative Journalists, lembaga jurnalisme investigasi nonprofit yang berbasis di Washington, DC. (AHM/SN)
Pelajaran buat yg lain. Yg terlihat gagah gagahan dlm semua bidang… diktitik malah mensomasi pengkritik. Azhar tdk sendiri bung dan bisa melihat mana yg benar2 berbuat untuk negeri ini bukan untuk kantong sendiri.
Sudah terasa aktifitas dan keberadaannya