KNews.id- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) era KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pernah mengucapkan permintaan maaf ke tokoh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Dikutip dari Tempo, ucapan maaf Gus Dur itu ketika bertemu dengan tokoh PKI Pramudya Ananta Toer pada 1999. Peristiwa tersebut kembali diceritakan asisten pribadi Gus Dur, Sastro Al Ngatawi, dalam sebuah diskusi buku di Jakarta.
“Ya sudah,” kata Gusdur, “Saya minta maaf dan kamu juga minta maaf.”
Pram menjawab, “Kalau saya dengan Gus Dur enggak ada masalah. Tapi yang di luar itu perlu dijelaskan.”
Lalu Pram melanjutkan, “Apa komentar tadi tentang permintaan maaf itu sebagai Gus Dur secara pribadi atau PBNU atau bagaimana?”
Gus Dur menjawab, “Ya sudah, kalau enggak mau repot anggap saja itu sebagai komentar dari PBNU.”
Sementara itu, seperti dikutip dari Merdeka, Sastro menjelaskan perkataan Gus Dur kepada Pram semata-mata demi NKRI. NU, kata dia, harus menjaga keutuhan RI dengan segala macam cara.
“Konteks omongan Gus Dur saat itu, demi NKRI berapapun harganya, apapun taruhannya, NU harus tetap menjaga. Tapi kalau sampai maaf Gus Dur itu dianggap untuk membuat tuntutan ganti rugi dari APBN dan yang lainnya atau yang lebih dari sewajarnya dan merusak NKRI maka saya kira itu melebihi maksud dari Gus Dur,” katanya. (AHM/SN)