spot_img

Dishub DKI Jawab soal Kemungkinan Tarif TransJakarta Sesuai Status Ekonomi

KNews.id –  Pemprov DKI Jakarta berencana menerapkan tiket berbasis akun atau account based ticketing (ABT) di LRT, MRT, TransJakarta (TransJ) yang terintegrasi dengan data KTP. Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan penyesuaian tarif transportasi di Jakarta berdasarkan status ekonomi penumpang belum akan diterapkan dalam waktu dekat.

“Untuk tahap awal yang penting sekarang manfaat dari penggunaan account-based ticketing (ABT) ini bagaimana agar memudahkan masyarakat bermobilitas,” kata Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta Pusat.

- Advertisement -

“Bagaimana agar masyarakat yang biasanya saldonya hilang dan seterusnya ini ada dulu. Termasuk tidak terpotong dua kali sehingga dia bisa langsung memasukkan tracing, dia langsung bisa cek saldonya. Jadi biasanya kan karena pakai kartu dia nggak hafal saldonya. Terus ternyata terpotong 2 kali, nah dengan aplikasi dia bisa tracing,” sambungnya.

Menurut Syafrin, penerapan ABT ini bertujuan mengintegrasikan sistem pembayaran tiket moda transportasi yang dikelola Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Integrasi dilakukan dengan menyediakan layanan pembelian tiket TransJakarta, MRT, dan LRT Jakarta dalam satu platform, yakni melalui aplikasi JakLingko.

- Advertisement -

“Jadi maksudnya masyarakat yang nantinya akan melakukan perjalanan bisa dengan QR code, kemudian bisa tap di stasiun, halte. QR-nya sudah ada di aplikasi, dan sehingga bisa memudahkan masyarakat bermobilitas,” ujarnya.

“Iya integrasi pembayaran TransJakarta, MRT, dan LRT. Aplikasinya JakLingko,” sambungnya.

Lebih lanjut, Syafirn mengatakan, dengan penerapan ABT ini, bisa diketahui pengguna transportasi umum warga Jakarta atau dari Bodebek sehingga perhitungan public service obligation (PSO) bisa lebih efisien.

“Iya tentu itu manfaat jangka panjangnya. Setelah kita mengumpulkan data data profiling pengguna. Kita bisa mengetahui apakah yang menggunakan angkutan umum massal itu domisili Jakarta kah atau Bodetabek. Sekaligus penghitungan PSO yang lebih efisien sehingga nanti menjadi lebih tepat sasaran untuk PSO-nya,” kata Syafrin.

Sebelumnya, penerapan account based ticketing (ABT) untuk tiga moda transportasi umum DKI Jakarta, yaitu LRT-MRT-TransJakarta mengundang polemik. Sebab, penerapan tiket berbasis akun itu disebut-sebut untuk menaikkan tarif transportasi Ibu Kota.
Senior Public Relation Specialist Transjakarta Wibowo Bowo menyampaikan penerapan tarif berdasarkan status ekonomi belum diberlakukan. Tarif TransJakarta saat ini belum berubah.

“Belum berubah (tarif TransJ). Perubahan tarif itu menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tentu perlu kajian dalam mengimplementasikan dalam program. Sementara pengaturan berdasarkan status ekonomi dan KTP itu belum diaplikasikan,” ujarnya. (Zs/Dtk)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini