spot_img
Sabtu, Mei 18, 2024
spot_img

Dear Investor, Ini Bocoran Saham Potensi Cuan Kuartal Ketiga

KNews.id – Sejumlah sektor berpotensi melanjutkan tren penguatan selama kuartal III tahun ini. Momentum menghangatnya lagi komoditas energi hingga sektor dengan mode defensif menjadi katalis utama saham sektor tersebut.

Sektor energi (IDXENERGY) yang terseok-seok sejak awal tahun hingga mengalamiĀ bottomingĀ (pembalikan tren ke atas) pada akhir Mei hingga awal Juni, sedang bertaji.

- Advertisement -

Setelah turun tajam 25% pada Januari-Mei lalu, IDXENERGY berbalik arah dan naik 26% dari Juni hingga 14 September. Alhasil, sejak awal tahun (YtD), IDXENERGY ‘hanya’ minus 5,8%.

Saham Batu Bara

- Advertisement -

Saham emiten batu bara, yang merupakan konstituen IDXENERGY, memang mengalami tren penguatan akhir-akhir ini usai sempat ‘dilego’ beberapa waktu lalu usai pesta pada 2022.

Penguatan harga batu bara dan pembagian dividen interim menjadi katalis jangka pendek untuk sejumlah emiten ini.

- Advertisement -

Bisa dibilang, sektor komoditas, termasuk batu bara, menjadi salah satu pendorong Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat ini di tengah big cap yang loyo.

Musim dingin yang akan datang sekitar 3 bulan ke depan juga bisa menjadi katalis harga batu bara.

Harga batu bara sendiri mencetak rekor tertinggi dalam empat bulan setelah melesat dalam tiga hari beruntun.Sentimen penguatan datang dari potensi tingginya kebutuhan setrum listrik China dan India, kenaikan harga gas sebagai substitusi, dan sengketa mogok pekerja gas alam cair (LNG) di Australia.

Merujuk padaĀ Refinitiv, harga batu bara ICE Newcastle kontrak Oktober ditutup di posisi US$ 168 per ton atau naik melonjak 3,38% pada perdagangan Rabu (13/9).

Harga tersebut adalah yang tertinggi sejak 8 Mei atau empat bulan terakhir.

Sepanjang bulan ini, harga batu bara telah menguat 5,99%. Kenaikan sementara bulan ini cukup baik, khususnya bila dibandingkan Agustus yang mampu melesat 12,49% atau tertinggi sepanjang tahun.

Saham Migas

Bersama batu bara, saham migas juga menikmati pembalikan tren ke atas. Nama-nama seperti Medco (MEDC) hingga Energi Mega Persada (ENRG) sedang dalam tren kenaikan jangka pendek.

Pada 14 September, harga minyak mentah WTI dibuka menguat 0,33% di posisi US$88,81 per barel, begitu juga dengan minyak mentah brent dibuka naik 0,17% ke posisi US$92,04 per barel.

Perpanjangan pengurangan produksi minyak oleh Arab Saudi dan Rusia hingga akhir tahun 2023 menandakan defisit pasar yang besar hingga kuartal keempat, Badan Energi Internasional (IEA) mengatakan pada hari Rabu kemarin. Hal ini karena sebagian besar negara tersebut terjebak oleh perkiraan pertumbuhan permintaan tahun ini dan tahun depan.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada hari Selasa tetap berpegang pada perkiraannya mengenai pertumbuhan kuat pada permintaan minyak global pada tahun 2023 dan 2024.

Sejumlah faktor yang berpotensi mendorong kenaikan harga minyak sepanjang 2023 hingga 2024, di antaranya pemangkasan pasokan oleh OPEC, pasokan minyak menurut IEA, persediaan minyak AS, permintaan minyak mentah dunia, dampak dolar AS dan inflasi ke depan.

Hanya saja, potensi memburuknya ekonomi Amerika Serikat (AS) dan lesunya ekonomi China bisa menjadi kabar buruk untuk sektor energi. Jadi, mengoleksi saham sektor komoditas energi bisa dibilang perlu lebih taktis saat ini.

Saham Kesehatan

Sektor kesehatan (IDXHEALTH) memang masih tertekan sepanjang tahun ini, minus 4,8%. Namun, sektor ini bisa disebut defensif saat adanya perlambatan ekonomi sehingga diproyeksikan laba emiten kesehatan berpotensi tumbuh stabil di tahun ini.

Disahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Kesehatan menjadi UU pada Juli lalu dan perubahan regulasi BPJS bisa menjadi pendorong jangka panjang sektor ini ke depan.

Tak lupa pula, saham jasa angkutan laut migas dan batu bara yang berpotensi mendulang cuan seiring masih macetnya suplai, infrastruktur (beberapa emiten BUMN Karya yang sedang uptrend), dan properti bisa masuk perhatian investor beberapa waktu depan, sembari melihat perkembangan ekonomi dalam dan luar negeri.Ā (Hfz/CNBC)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini