spot_img
Minggu, April 28, 2024
spot_img

Cadangan Minyak Bumi Indonesia Habis 9,5 Tahun Lagi, Menteri ESDM Blak-blakan…

KNews.id- Negara Indonesia terkenal dengan kekayaan sumber daya alam, kendati demikian Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa cadangan minyak bumi di negeri ini akan tersedia hingga 9,5 tahun ke depan. Sementara itu, cadangan gas bumi menurut Menteri ESDM Arifin Tasrif bakal habis sekira 19,9 tahun lagi. 

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Jakarta.

- Advertisement -

“Umur cadangan minyak bumi diperkirakan akan habis 9,5 tahun dan minyak bumi akan habis sekitar 19,9 tahun,” kata Menteri ESDM Arifin Tasrif, Selasa 19 Januari 2021.

“Ini dengan asumsi tidak ada penemuan cadangan baru dan tingkat produksi minyak bumi pada level 700 ribu bopd (barrel oil per day) dan gas sebesar 6 bscf (billions of standard cubic feet of gas),” ujarnya menambahkan.

- Advertisement -

Lebih lanjut, Arifin Tasrif menuturkan bahwa cadangan minyak bumi nasional sebesar 4,17 miliar barel dengan cadangan proven atau terbukti sebanyak 2,44 miliar barel.

“Cadangan minyak bumi kita ada kurang lebih 4,17 miliar barel, data yang proven 2,44 miliar barel,” kata Menteri ESDM menjelaskan.

- Advertisement -

Sementara itu, Arifin Tasrif menerangkan bahwa cadangan gas bumi mencapai 62,4 triliun kaki kubik dengan cadangan terbukti 43,6 triliun kaki kubik.

“Untuk cadangan gas bumi sebesar 62,4 triliun cubic feet, diantaranya proven sebesar 43,6 triliun cubic feet,” katanya menerangkan.

Sementara itu, pada 2021 Kementerian ESDM menargetkan lifting Minyak dan Gas (Migas) atau volume produksi minyak dan gas bumi yang siap untuk dijual pada 2021 sebesar 705 ribu barel per hari dan lifting gas bumi sebesar 1.007 MBOPD (ribu barel per hari). Sehingga total lifting migas sebesar 1.712 MBOPD (ribu barel per hari).

Sementara investasi migas pada tahun 2021 ditargetkan sebesar 17,59 miliar dolar AS atau sekira Rp2,4 kuadriliun dengan kontribusi dari hulu sebesar 12,38 miliar dolar AS atau sekira Rp1,7 kuadriliun serta hilir sebesar 5,2 miliar dolar AS atau sekira Rp73 triliun. (Ade)

Sumber: PikiranRakyat

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini