spot_img
Minggu, April 28, 2024
spot_img

Beredar Video Jokowi Fasih Mandarin, Kominfo: Editan AI Menyesatkan!

KNews.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan video menampilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) fasih berbahasa Mandarin yang beredar di media sosial bersifat disinformasi. Kominfo menyatakan video tersebut diedit dengan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) deepfake.
Video tersebut beredar di X (dulu Twitter). Video itu menampilkan momen Jokowi berpidato tapi menggunakan bahasan Mandarin. Kominfo menegaskan video tersebut hasil rekayasa menggunakan AI.

“Beredar sebuah video pada berbagai platform digital yang menampilkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang menyampaikan pidato menggunakan Bahasa Mandarin dengan fasih. Video tersebut ada yang disertai dengan narasi ‘Jokowi berbahasa Mandarin’,” demikian keterangan Kominfo yang didapat dari Menkominfo Budi Arie Setiadi.

- Advertisement -

“Kementerian Kominfo menyatakan bahwa video tersebut merupakan hasil editan yang menyesatkan,” tegas Kominfo.

Kominfo menyebut video yang beredar identik dengan unggahan kanal YouTube The U.S.-Indonesia Society (USINDO) tertanggal 13 November 2015. Video ini kemudian direkayasa dengan teknologi AI sehingga menampilkan Jokowi seolah-olah fasih berbahasa Mandarin.

- Advertisement -

“Secara visual, video tersebut identik dengan video yang diunggah oleh kanal YouTube The U.S.-Indonesia Society (USINDO) pada 13 November 2015 lalu, namun telah diedit sedemikian rupa dengan teknologi artificial intelligence (AI) ‘deepfake’. Presiden Jokowi tidak menggunakan bahasa Mandarin saat pidato tersebut, sehingga ini adalah bentuk disinformasi,” ujar Kominfo.

Kominfo mengingatkan masyarakat hati-hati jika mendapatkan informasi yang rawan dimanipulasi. Kominfo mengingatkan masyarakat untuk selalu merujuk ke sumber terpercaya jika mendapatkan informasi. Lebih lanjut, Kominfo sedang menurunkan dan memberikan label disinformasi terhadap video yang dimaksud.

- Advertisement -

“Kami menghimbau masyarakat untuk berhati-hati ketika mendapatkan informasi yang dapat dimanipulasi dan/atau diselewengkan, dan selalu rujuk sumber-sumber terpercaya seperti situs Pemerintah dan/atau media yang kredibel,” kata Kominfo.

“Kementerian Kominfo juga sedang melakukan takedown dan memberikan label disinformasi atas konten tersebut,” imbuh kementerian.  (Zs/Dtk)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini