spot_img
Minggu, Mei 5, 2024
spot_img

Barito Pacific Cetak Pendapatan Bersih 2,37 Juta Dolar AS di Kuartal III-2022

Menurutnya, perusahaan juga berhasil menjaga neraca keuangan, dengan debt to capital sebesar 44% dan net debt to equity sebesar 0.42x pada kuartal III-2022.

“Bisnis petrokimia kami, Chandra Asri mempertahankan kebijakan keuangan yang hati-hati dengan likuiditas yang kuat dan terus menerima dukungan dari pasar modal atas keberhasilan penyelesaian penerbitan obligasi senilai Rp2 triliun baru-baru ini, serta stock split yang sukses 1:4 untuk meningkatkan likuiditas saham,” tambahnya.

- Advertisement -

Meski demikian, lanjut dia, ketidakpastian global yang masih terus berlanjut, perseroan mencatatkan laba bersih konsolidasi setelah pajak sebesar USD39 juta di kuartal III-2022 atau menurun bila dibandingkan dengan pencapaian laba bersih di kuartal III-2021 yang sebesar 272 dolar AS.

“Berlanjutnya ketidakstabilan geopolitik dan kebijakan Covid yang ketat di China menjadi faktor utama yang mempengaruhi kinerja kami di sembilan bulan pertama 2022. Tekanan pada margin petrokimia terjadi dikarenakan meningkatnya harga bahan baku yang tidak diikuti dengan kenaikan sebanding harga produk petrokimia,” ungkapnya.

- Advertisement -

Adanya ketidakpastian dari pelaksanaan pengetatan Covid-19 di China yang terus berlanjut, spread harga penjualan dan bahan baku petrokimia Chandra Asri terkontraksi, mengakibatkan penurunan EBITDA konsolidasi di kuartal III-2022

menjadi USD360 juta dari 639 juta dolar AS pada kuartal III-2021. Margin EBITDA pun turun menjadi 15,18% dibanding 27,62% pada kuartal III tahun lalu.

- Advertisement -

“Hal ini bukan berarti belum pernah terjadi sebelumnya, dimana kami telah bertahan dengan baik melewati volatilitas yang tinggi pada sektor petrokimia, dan saat ini memiliki ketahanan konsolidasi pilar yang jauh lebih kuat seiring dengan kinerja yang stabil pada segmen energi,” tuturnya.

Meski begitu, per 31 Juni 2022, total aset perusahaan mencapai USD9,36 juta dibandingkan dengan USD9,24 juta untuk FY-2021, sedikit lebih tinggi dengan posisi kas sebesar USD1,60 juta, sebagian besar berasal dari keberhasilan rights issue di anak perusahaan yakni Chandra Asri.

“Total Liabilitas kami juga mencapai 4,916 juta dolar AS per 31 Oktober 2022 dibandingkan dengan 4,971 juta dolar AS per 31 Desember 2021. Kami terus menjaga neraca keuangan yang kuat dengan rasio utang terhadap modal sebesar 44% dan rasio hutang bersih terhadap ekuitas sebesar 0.42x,” tutup Agus. (Ach/Ibn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini