spot_img
Senin, Mei 6, 2024
spot_img

Bank Mandiri Pecah Saham, Harganya Bakal Melesat?

Per akhir Desember 2022, Cost of Fund sebesar 1,47% dan peningkatan Non-Loan Asset Yield menjadi 4,74%.

Metrik profitabilitas yang disukai investor, imbal hasil ekuitas (return on equity/ROE) dan imbal hasil aset (return on assets/ROA) Bank Mandiri juga tak kalah ciamik, masing-masing sebesar 22,62% (naik dari 16,24% pada 2021), dan 3,30% (naik 2,53% YoY).

- Advertisement -

Profitabilitas yang tumbuh signifikan tersebut juga tak lepas dari fungsi intermediasi Bank Mandiri yang semakin positif di tengah iklim ekonomi Tanah Air yang baik.

Sepanjang 2022, kredit secara konsolidasian emiten bank dengan kode saham BMRI tersebut mampu tumbuh positif sebesar 14,48% YoY menjadi Rp 1.202,2 triliun.

- Advertisement -

Perolehan kredit Bank Mandiri pada 2022 melampaui pertumbuhan kredit industri sebesar 11,35% pada periode yang sama.

Untuk outlook di tahun 2023 pun masih dikatakan positif. Bank Indonesia (BI) memperkirakan bahwa laju pertumbuhan kredit bisa mencapai 10-12% di tahun depan. Itu merupakan ramalan BI untuk angka pertumbuhan kredit industri.

- Advertisement -

Kalau melihat dari sisi likuiditas BMRI yang tercermin dari rasio Loan to Deposit (LDR) yang masih di bawah 80% artinya ruang untuk menyalurkan kredit juga masih terbuka lebar. Dengan peluang kredit yang masih tumbuh dobel digit dan apabila dilanjutkan dengan perbaikan kualitas aset, maka bukan tidak mungkin laba bersih BMRI hingga tahun 2023 juga ikut terkerek dobel digit.

Menurut perkiraan Tim Riset CNBC Indonesia, laba bersih BMRI bisa naik 13% di tahun 2023 menjadi Rp 44,6 triliun.

Sebagai informasi, menurut keterbukaan informasi, BMRI akan resmi melakukan pemecahan nilai nominal (stock split) saham dengan rasio 1:2 pada Selasa (4/4/2023).

Sebelum stock split, nilai nominal saham BMRI adalah Rp250 per saham dengan jumlah saham sebesar 46.666.666.666 saham.

Nantinya, setelah pemecahan saham, nilai nominal saham BMRI adalah Rp125 per saham dengan jumlah saham sebesar 93.333.333.332 saham.

Sementara itu, untuk saham Seri A Dwiwarna akan tetap dipertahankan satu saham dan sisanya akan diperhitungkan menambah saham Seri B milik Negara Republik Indonesia.

Manajemen menjelaskan, aksi korporasi ini dilakukan dengan memperhatikan harga pasar saham BMRI di Bursa Efek Indonesia yang dipengaruhi adanya perbedaan nilai nominal dengan perusahaan dengan kegiatan usaha yang sejenis.

Dalam keterbukaan informasi (6/2/2023), perusahaan memaparkan dua tujuan yang melatarbelakangi pelaksanaan stock split.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini