spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Bank Mandiri Pecah Saham, Harganya Bakal Melesat?

KNews.id-Aksi pemecahan nilai nominal (stock split) saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) pada Selasa (4/4/2023) bisa menjadi katalis positif untuk saham bank BUMN tersebut. Apalagi, BMRI memiliki pengalaman positif soal stock split pada 2017 silam.

Setidaknya, ada dua manfaat stock split baik bagi perusahaan maupun investor.

- Advertisement -

Pertama, aksi stock split dilakukan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham.

Kedua, agar harga saham suatu emiten menjadi lebih terjangkau bagi para investor ritel, yang pada akhirnya, seiring fundamental yang kokoh, akan turut meningkatkan nilai perusahaan.

- Advertisement -

Hal tersebut telah terbukti dari kinerja positif saham BMRI sejak aksi pecah saham hampir 6 tahun lalu.

Waktu itu, tepatnya pada 13 September 2017, Bank Mandiri melakukan stock split dengan rasio yang sama seperti rasio pecah saham saat ini, yakni 1:2. Harga saham BMRI pun terbagi, dari di kisaran Rp13.000-an/saham menjadi Rp6.000-an/saham.

- Advertisement -

Aksi stock split pada tahun itu disambut positif oleh investor. Ini terlihat, dari kinerja saham BMRI yang melonjak 21,67% sejak stock split hingga akhir 2017 di posisi Rp8.000/saham.

Sementara, kendati sempat terganggu oleh kehadiran pandemi Covid-19 pada 2020, harga saham BMRI melambung tinggi 57,03% sejak stock split 13 September 2017 hingga penutupan perdagangan 31 Maret 2023.

Optimisme investor juga bisa dilihat dari kisah stock split teranyar dua bank kakap lainnya, yakni PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan rasio 1:5 pada 13 Oktober 2021 dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan rasio 1:5 pada 10 November 2017.

Investor tetap bullish dengan saham BBCA pasca-pecah saham dengan naik 2,46% dalam sepekan, menguat 2,80% dalam sepekan, dan juga melonjak 6,56% selang 6 bulan kemudian.

Sementara, sejak stock split 2021 lalu, saham BBCA sudah melesat 19,54% per penutupan Jumat (31/3) di harga Rp8.750/saham.

Kinerja saham BBRI, kendati sempat terkoreksi 2% sepekan usai stock split, juga tampil apik dengan menguat 4,87% sebulan setelahnya dan 13,09% dalam 3 bulan selanjutnya.

Per 31 Maret lalu, harga saham BBRI sudah 47,81% lebih tinggi dibandingkan saat stock split 2017.

Bank Mandiri sendiri berhasil mencetak kinerja yang mentereng sepanjang 2022. Resep racikan manajemen, termasuk optimalisasi digitalisasi, berhasil membuat efisiensi meningkat dan memperkokoh permodalan bank.

Laba bersih Bank Mandiri mencapai Rp 41,2 triliun sepanjang 2022. Angka tersebut meningkat 46,9% secara tahunan (YoY) dibandingkan 2021 yang sebesar Rp28,02 triliun.

Peningkatan laba bersih yang signifikan tersebut berkat tumbuhnya pendapatan bunga & syariah bersih hingga dua digit, yakni sebesar 20,31% YoY menjadi Rp87,90 triliun pada 2022.

Marjin bunga bersih (net interest margin/NIM) Bank Mandiri pun tumbuh dari 4,73% pada 2021 menjadi 5,16% pada 2022. NIM Bank Mandiri di atas rerata industri perbankan RI yang sebesar 4,8o% per Desember 2022.

Kenaikan NIM tak lepas dari Bank Mandiri yang sukses meningkatkan yield serta menurunkan biaya dana (cost of fund/CoF).

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini