spot_img
Jumat, Mei 17, 2024
spot_img

Anies Janji Bakal Berhentikan Para Pejabat Yang Punya Konflik Kepentingan

KNews.id – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, memastikan bakal memberhentikan para pejabat yang memiliki konflik kepentingan dalam menjalankan tugasnya.  Anies mengatakan itu jadi satu di antara prioritasnya jika menang Pilpres 2024 bersama Muhaimin Iskandar.
“Nomor satu dalam pemerintahan. Perintah tegas satu, hentikan conflict of interest. Semua pejabat yang memiliki conflict of interest selesai di situ,” ujar Anies. Anies juga akan mengembalikan prinsip meritokrasi untuk promosi jabatan baik di tingkat pejabat sipil, militer sampai kepolisian.
“Yang berprestasi yang dapat posisi. Karena tanpa adanya meritokrasi yang rugi negeri ini,” katanya.
Anies berharap sistem meritokrasi ini juga tidak hanya dilakukan untuk para pejabat, tetapi di seluruh cabang olahraga dan cabang prestasi. Anies menyebut agar meritokrasi bisa diadopsi menjadi gerakan nasional sehingga tidak hanya dilakukan untuk pejabat pusat, tetapi juga sampai ke tingkat daerah.
“Gerakan meritokrasi itu jadi gerakan nasional,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Di sisi eksternal, Anies mengatakan, hal pertama yang akan dilakukan jika terpilih jadi Presiden adalah membenahi tata niaga pangan di Indonesia.
“Karena harga kebutuhan pangan luar biasa mahal, itu salah satu hal awal yang ingin kita lakukan,” tandas dia. Bicara meritokrasi, Anies sebelumnya juga pernah menyinggung soal fenomena orang dalam atau ordal yang meminggirkan konsep meritokrasi.
Hal itu dia katakan dalam debat calon presiden. Menurut Anies, fenomena ordal terjadi pada seluruh lini kehidupan di Indonesia
“Ini ordal ini fenomena yang terjadi di seluruh Indonesia. Mau nonton konser yang dapat tiket mudah ordal, pertandingan olahraga di kampung nanti aturannya bisa diganti kalau ada ordal, membentuk sepakbola kesebelasan nanti ada titipan anak siapa, ponakan siapa, masuk,” ujar Anies di Islamic Center, Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/12/2024).
Anies mengungkapkan orang-orang yang tidak berprestasi bisa mendapatkan jabatan akibat ordal.
Padahal, menurut Anies, Indonesia membutuhkan orang yang berprestasi pada berbagai posisi.
“Jadi fenomena ordal ini bukan satu, fenomena ordal ini ada dimana-mana. Jadi artinya apa sih yang terjadi? Ordal membuat orang tak berprestasi, mendapatkan posisi,” kata Anies.
“Ordal membuat orang yang karena koneksi bisa dapat posisi sementara yang dibutuhkan di Indonesia adalah yang berprestasi yang mendapat posisi,” tambah Anies. Dirinya mengatakan budaya meritokrasi perlu dibangun di Indonesia untuk mencegah praktik ordal.
“Nah praktik seperti itu tidak pantas terjadi lagi dan harus dihentikan, dan harus dihentikan dari mana? Dari puncak, kalau dari puncak berhenti mempraktekkan, maka ke bawah mereka akan bilang negeri ini diatur memakai prestasi, memakai meritokrasi,” pungkas Anies.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini