PKL Jurug pun dipindahkan ke pasar -pasar tradisional di Kota Solo. “Masih belum kering air mata pedagang Jurug yang tergusur dari sawah ladang mereka selama ini, tergantikan pemodal besar,” ucapnya.
Selain itu, Sugeng melihat masih banyak warga yang melayangkan protes melalui laman Pemkot Solo, Unit Layanan Aduan Surakarta (ULAS). Menurutnya, saat DPRD melakukan reses atau menyerap aspirasi warga, masyarakat juga menunjukkan rasa belum puas pada Pemerintah Kota Solo.
- Advertisement -
“Paling tidak ada 10 orang yang menanggapi belum puas. Jadi saya rasa belum menemukan padanan kata yang pas selain kata lebay,” ujarnya. (Ach/Gtr)