spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Ternyata Begini, Media RRC Menyoroti Perang antara Rusia dan Ukraina!

KNews.id- Media China sangat dikontrol dalam berbagai pemberitaannya soal perang Rusia ke Ukraina. China punya hubungan sangat dekat dengan Rusia, apalagi usai pertemuan tingkat tinggi antara Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Ketika delegasi Ukraina tiba di perbatasan Belarusia untuk putaran pertama pembicaraan dengan Rusia pada Senin, media pemerintah China dengan cepat memperbarui dan bahkan menyiarkan langsung proses tersebut.

- Advertisement -

Media pemerintah telah mengeluarkan laporan tentang telepon Xi dengan Putin pada Jumat malam yang berfokus pada kesediaan pemimpin Rusia untuk bernegosiasi.

Ketika perang dimulai pada Kamis, Kementerian Luar Negeri China mempertahankan penekanannya pada negosiasi. Dan sementara dikatakan bahwa China tidak menyukai apa yang dilihatnya, China menolak untuk mengkategorikan serangan Rusia sebagai invasi.

- Advertisement -

Liputan Media Pemerintah

Dikutip dari laporan CNBC International, media pemerintah China malah menggunakan istilah “operasi militer khusus.” Siaran berita malam harian CCTV yang dikelola pemerintah telah menyebutkan konflik Rusia-Ukraina, tetapi sebagian besar dalam segmen singkat menjelang akhir program sekitar setengah jam di bagian tentang berita internasional,

- Advertisement -

Sekali lagi, diskusi tentang perang lebih terfokus pada upaya menuju negosiasi, dan lebih sedikit pada serangan Rusia. Sementara kantor berita negara Xinhua telah menerbitkan laporan visual tentang pengungsi Ukraina, beberapa yang dimuat oleh surat kabar Partai Komunis People’s Daily mengklaim menunjukkan para pengungsi tiba di perbatasan timur dengan Rusia.

Xinhua telah menyiarkan langsung dari Kyiv sesekali, sebagian besar tentang kehidupan penduduk lokal di tengah “konflik.”

Kedutaan Besar China di Ukraina selama akhir pekan juga merilis video berdurasi hampir 10 menit oleh duta besar Fan Xianrong, di mana dia mengatakan dia berada di Kyiv dan mendengar sirene, ledakan, dan tembakan.

Menteri China Wang Yi mengatakan dalam panggilan telepon Selasa dengan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba bahwa China “sangat berduka” melihat konflik tersebut, menurut pernyataan resmi berbahasa Inggris dari kementerian luar negeri China.

Media lokal mengeluarkan versi bahasa Mandarin dari pembacaan itu, yang juga mengatakan bahwa panggilan tersebut berfokus pada evakuasi warga negara Tiongkok.

Media keuangan yang dikelola negara telah membahas dampak perang terhadap harga komoditas dan pasar. Tetapi seperti yang sering terjadi di China, media sangat fokus pada pidato Xi dan acara domestik. (AHM/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini