spot_img
Minggu, Mei 19, 2024
spot_img

Telkom Optimistis Capai Target Pertumbuhan 2023

KNews.id – PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) optimistis dapat mencapai kinerja positif di akhir 2023 dan tahun 2024 mendatang. Untuk itu, perseroan mempertahankan target pertumbuhan low to middle single digit hingga tahun depan.

Perseroan tetap optimistis meski segmen bisnis legacy alias telepon dan sms mengalami penurunan, sejalan dengan tren konsumen dan teknologi yang bergeser ke arah digital. Perseroan pun akan bertopang pada bisnis digital dalam pertumbuhan kinerjanya.

- Advertisement -

“Pada tahun 2024 kami masih akan tumbuh pada kisaran low to mid single digit, dengan kisaran margin yang masih juga dapat kami pertahankan pada level 53%,” kata Direktur Keuangan & Manajemen Risiko TLKM, Heri Supriadi dalam konferensi pers usai Public Expose Live 2023 secara daring pada Kamis, 30 November 2023.

Untuk menggenjot kinerja di tahun depan, Direktur Strategic Portfolio TLKM, Budi Setyawan Wijaya mengungkapkan bahwa perseroan akan melakukan sejumlah aksi korporasi. Salah satunya konsolidasi data center melalui Data Center Co.

- Advertisement -

Tak hanya itu, TLKM juga bakal mengembangkan bisnis fiber optik dan menara sebagai bagian dari ekspansi bisnis. Juga, mengefisienkan model operasional atau operating model di Telkom Group, salah satunya dengan streamlining.

“Di mana kami berusaha mengefisienkan operating model, juga jumlah anak-anak perusahaan menjadi lebih slim, sehingga lebih fleksibel mengadaptasi peluang-peluang yang ada di industri,” kata Budi.

- Advertisement -

Hingga September 2023, TLKM membukukan pertumbuhan positif sebesar 2,2% secara tahunan menjadi Rp111,2 triliun, yang didorong oleh pertumbuhan layanan data, internet dan IT sebesar 4,8% secara tahunan menjadi Rp63,4 triliun. Perseroan juga mencatat EBITDA sebesar Rp59,1 triliun dengan EBITDA marjin 53,1%, meningkat dari 52,2% pada semester pertama 2023.

Sementara itu, laba bersih TLKM tumbuh 17,6% menjadi Rp19,5 triliun selama periode tersebut. Dari sisi beban perseroan, terdapat penurunan biaya depresiasi dan amortisasi sebesar 3,7% menjadi Rp24,1 triliun, serta penurunan biaya pemasaran sebesar 6,9% menjadi Rp2,6 triliun.  (Zs/Ok)

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini