spot_img
Minggu, April 28, 2024
spot_img

SuperApp BTN Mobile, Kejutan Istimewa di Usia 73 Tahun

Haru menjelaskan, Bank BTN berhasil mempertahankan kinerjanya sepanjang kuartal IIII-2022 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp2,28 trililun. Perolehan tersebut melonjak 50,11% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp1,51 triliun. Lebih lanjut, selama periode Januari-September 2022, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp289,6 triliun atau meningkat 7,18% dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp270,27 triliun. Penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal III/2022.

Adapun, kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir September 2022 mencapai Rp256,48 triliun. Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal lII//2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp140,97 triliun tumbuh 8,46% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp129,97 triliun. Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 6,4% menjadi Rp87,11 triliun pada kuartal III/2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp81,87 triliun.

- Advertisement -

Penyaluran kredit ini sejalan dengan membaiknya kualitas kredit bank, sebab rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan/NPL Gross Bank BTN pada kuartal III tahun 2022 ini berada di level 3,45%, lebih rendah dari sebelumnya di level 3,94%. Sedangkan, NPL Nett sebesar 1,23% atau turun dari posisi 1,50%.

Kenaikan kredit pun berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 31,84% pada kuartal III/2022 menjadi Rp11,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp8,75 triliun. Lonjakan NII tersebut membuat rasio net interest margin (NIM) Bank BTN juga mengalami kenaikan dari 3,52% pada akhir September 2021 menjadi 4,51% di kuartal III/2022.

- Advertisement -

Sementara, dari sisi dana pihak ketiga (DPK) pada kuartal III/2022 mencapai Rp312,84 triliun atau tumbuh 7,41% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp291,26 triliun. Dari jumlah tersebut perolehan dana murah atau CASA mencapai Rp143,59 triliun, naik 18,7% dibandingkan akhir September 2021 sebesar Rp120,96 triliun. “Kenaikan CASA yang cukup tinggi tersebut membuat kontribusi dana murah mengalami kenaikan menjadi 45,9% dari total DPK Bank BTN pada kuartal III/2022,” jelas Haru.

Ia mengungkapkan, kenaikan dana murah ini pun berhasil menekan biaya dana atau cost of fund Bank BTN pada akhir September 2022 menjadi 2,36% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,28%. Menurut Haru, kinerja Bank BTN pada akhir September 2022 yang cukup gemilang ini, mendorong aset perseroan meningkat sebesar 5,77% menjadi Rp389,29 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp368,05 triliun.

- Advertisement -

Alhasil, sepertinya ungkapan Katharine itu benar adanya. Bukan hanya mampu produktif dari sisi layanan digital saja, tapi Bank BTN juga mampu membuktikan bank telah produktif dari sisi pencapaian kinerja. Tua-tua keladi. (Ach/Ibn)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini