spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Stafsus Jokowi Nikah Beda Agama, Ini Sosoknya

KNews – Stafsus Jokowi nikah beda agama, ini sosoknya. Ayu Kartika Dewi menjadi sorotan publik setelah menggelar pernikahan beda agama dengan suaminya, Gerald Bastian. Profil Ayu Kartika Dewi sendiri mulai mendapat perhatian sejak diangkat menjadi Staf Khusus Presiden Bidang Sosial.

Berbagai pro kontra pun timbul menyusul kabar pernikahan Ayu dengan Gerald. Tak heran jika profil Ayu Kartika Dewi banyak dicari oleh publik yang penasaran.

- Advertisement -

Lantas, seperti apa profil Ayu Kartika Dewi dan latar belakangnya? Berikut rangkuman biografinya dari berbagai sumber.

Profil Ayu Kartika Dewi

- Advertisement -

Ayu Kartika Dewi baru saja melangsungkan pernikahan beda agama dengan Gerald Bastian. Prosesi akad nikah dilangsungkan pada pagi hari, pukul 07.30 WIB.

Dalam beberapa sumber, tercatat Gerald Bastian mengucapkan ijab kabul di hadapan ayahanda Ayu Kartika Dewi. Ia menikahi Ayu dengan mas kawin mata uang digital 0,1120 Ethereum yang diberikan secara tunai.

- Advertisement -

Acara disusul dengan pemberkatan pada pukul 10.00 WIB. Keduanya mengucapkan ikrar pernikahan di gereja Katolik. Seluruh acara pernikahan Ayu dan Gerald disiarkan melalui tayangan live streaming.

Ayu Kartika Dewi merupakan wanita kelahiran Banjarmasin, 27 April 1983 silam. Artinya, saat ini ia telah berusia 38 tahun. Ayu tumbuh menjadi pribadi cerdas dengan karier yang cemerlang.

Melansir dari suara.comAyu Kartika Dewi memiliki segudang prestasi yang sudah diraihnya sejak masih duduk di bangku kuliah hingga bekerja. Saat sekolah, ia sempat berpindah-pindah karena sang ayah yang harus berdinas.

Ayu pernah bersekolah SMPN 1 Balikpapan dan SMAN 5 Surabaya. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Airlangga Manajemen Fakultas Ekonomi.

Selanjutnya, Ayu terpilih untuk mendapatkan Student Grant dari Asian Development Bank.

Ayu Kartika Dewi juga mengantongi prestasi sebagai presenter terbaik Student Grant seluruh Indonesia, Mahasiswa Berprestasi Peringkat Pertama FE Unair selama dua tahun berturut-turut, dan peringkat 4 di Unair pada 2003.

Setelah itu, Ayu sempat menggeluti karier di Singapura selama tiga tahun. Lalu mendapatkan beasiswa Keller Scholarship dan Fulbright Scholarship untuk melanjutkan kuliah di Duke University Fuqua School of Business, Amerika Serikat.

Ia lulus dengan gelar MBA dan bekerja sebagai konsultan di McKinsey selama tiga bulan pada 2014. Lantas kemudian bekerja di pemerintahan.

Ayu Kartika Dewi sebelumnya juga dikenal sebagai salah satu tokoh aktivis yang aktif menjalankan berbagai kegiatan sosial hingga pendidikan.

Setelah keluar dari pekerjaannya, Ayu Kartika Dewi bergabung dengan Gerakan Indonesia Mengajar yang digagas oleh Anies Baswedan. Ia ditugaskan untuk berbagi ilmu hingga ke Maluku Utara.

Setelah itu, Ayu mendirikan program pertukaran pelajar antar daerah di Indonesia pada 2013. Program tersebut diberi nama Sabang Merauke, yang menanamkan nilai toleransi tinggi, pendidikan, serta keindonesiaan.

Melalui program ini, Ayu Kartika Dewi mengajak anak-anak untuk meluangkan waktu libur sekolah untuk tinggal di daerah lain.

Lewat pertukaran pelajar tersebut, mereka akan mendapatkan nilai-nilai perbedaan yang ada di setiap daerah.

“SabangMerauke menggarisbawahi pentingnya prinsip untuk menjaga agar anak-anak ini tidak tercerabut dari akar budayanya, dan bahkan sekembalinya mereka ke daerahnya, anak-anak ini dapat menjadi jendela kemajuan bagi teman-temannya,” tulis Ayu dalam laman resmi SabangMerauke.

Pada akhir 2019, Presiden Joko Widodo mengumumkan 7 millenials yang diberi mandat sebagai staf khusus pemerintahan masa jabatan 2019-2024 mendatang.

Di antara tujuh orang terpilih itu, Ayu Kartika Dewi adalah salah satunya. Ia masuk ke gugus tugas ketiga, yakni teman diskusi Presiden Jokowi.

Menilik laman LinkedIn Ayu Kartika Dewi, ia terlibat aktif dalam penyusunan Roadmap Nasional Moderasi Beragama ketika menjabat sebagai Stafsus Jokowi.

Pada 2015, ia tercatat bekerja sebagai staf di Unit Kerja Presiden (UKP4), serta Staf Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada saat itu. (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini