spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Sri Mulyani Khawatirkan Situasi Ekonomi Dunia, RI Tak Boleh Terlena!

KNews – Sri Mulyani khawatirkan situasi ekonomi dunia, RI tak boleh terlena! Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan mengaku cukup mengkhawatirkan situasi perekonomian dunia.

Bagi bendahara negara, situasi yang saat ini tidak bisa dianggap sepele karena perlu mendapatkan perhatian lebih.

- Advertisement -

Hal tersebut dikemukakan Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi Juli 2022, Rabu (27/7/2022).

Sri Mulyani menyebut, Indonesia tidak boleh terlena meskipun saat ini kondisinya masih jauh lebih baik ketimbang negara-negara lain.

- Advertisement -

“Karena guncangan ini bukan hal yang sepele. Ini adalah guncangan yang luar biasa tinggi,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani menegaskan, guncangan yang dimaksud adalah risiko kenaikan inflasi yang sudah terjadi di beberapa negara maju.

- Advertisement -

Bahkan, bendahara negara memperkirakan inflasi di negara maju akan tetap bertahan di atas 6% pada tahun ini.

“Di negara berkembang, inflasinya diperkirakan mencapai 9,5%. Jadi inflasi makin tinggi, pertumbuhan makin melemah. Ini kombinasi yang tidak baik bagi lingkungan ekonomi global yang harus kita waspadai bisa memengaruhi perekonomian Indonesia,” jelasnya.

Sri Mulyani lantas merujuk pada laporan terbaru yang dipublikasikan Dana Moneter Internasional (IMF).

Dalam laporan tersebut, pertumbuhan ekonomi dunia pada tahun ini diproyeksikan turun menjadi 3,2% dan berlanjut pada 2023 menjadi 2,9%.

“Ini sebuah revisi yang bahkan sudah diberikan warning mungkin akan mengalami revisi lagi ke bawah apabila semester kedua ini akan mengalami terjadinya tren pemburukan terutama di sisi inflasi dan respon kebijakannya,” kata Sri Mulyani.

Sri Mulyani mencontohkan bagaimana China yang masih berstatus ekonomi terbesar kedua diramal akan mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi tahun ini hingga hanya 3,3%.

Sementara tahun depan, ekonomi China hanya diproyeksikan tumbuh 4,4%.

“Indonesia tumbuh 5,4% atau koreksi 0,1%, dan tahun depan 5,2%. Meskipun proyeksi terlihat baik tidak boleh terlena dan Indonesia harus tetap waspada,” kata Sri Mulyani. (RKZ/cnbc)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini