spot_img
Minggu, Mei 12, 2024
spot_img

Sisi Lain Letkol Untung Pelaku G30S, Veteran Trikora yang Patah Hati

KNews.id – Salah satu tokoh yang terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965 adalah Letnan Kolonel Untung Samsuri. Letkol Untung saat peristiwa itu terjadi menjabat sebagai Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Resimen Cakrabirawa. Sebelum terlibat dalam peristiwa itu, Untung pernah berjasa dalam operasi pembebasan Irian Barat (kini Papua) atau Operasi Trikora. Ia bahkan pernah menerima Bintang Sakti, tanda penghormatan kepada atas keberanian dan ketabahan tekad soerang prajurit dalam operasi militer dan mendapat kenaikan pangkat istimewa dari mayor menjadi letkol.

Dijatuhi Eksekusi Mati Setelah G30S Dalam gerakan itu, Untung yang memang disebut-sebut sebagai simpatisan Partai Komunis Indonesia kemudian mengangkat diri sebagai Ketua Dewan Revolusi sekaligus memimpin Gerakan 30 September. Alasannya buat melindungi Presiden Soekarno yang sekaligus menjadi atasan Untung.

- Advertisement -

Akan tetapi, gerakan itu gagal dan berhasil dipatahkan oleh TNI Angkatan Darat. Untung dan sejumlah anak buahnya kemudian ditangkap. Majelis Mahkamah Militer Luar Biasa menjatuhkan hukuman mati kepada Untung. Dia mengajukan grasi tetapi ditolak. Untung kemudian menemui ajal di hadapan regu tembak di Cimahi pada 1966.

Kejam tapi hormati perempuan Sisi lain Untung pernah diungkapkan oleh mantan rekannya dalam Operasi Trikora, Alex W. Korompis. Alex yang merupakan sukarelawan dan terakhir menyandang pangkat kapten pernah memaparkan sisi lain Untung dalam wawancara yang dimuat dalam surat kabar Kompas edisi 28 Desember 1965.

- Advertisement -

Menurut Alex, Untung yang dia kenal adalah pribadi yang ambisius. Bahkan menurut dia, Untung sempat menolak terjun dari pesawat ke Irian Barat sebelum mengenakan tanda pangkat mayor. Alhasil, seorang mayor yang juga berada di pesawat terpaksa melepas tanda pangkatnya buat diberikan kepada Untung.

Kami Semua Difitnah! Alex juga menyebut Untung sebagai seorang atheis yang bersikap eksklusif dan tidak senang bergaul. Untung, kata dia, sempat melarang anak buahnya membeli radio transistor ketika berada di tengah operasi militer itu. Namun, kata Alex, diam-diam Untung membawa pulang lebih dari 1 buat radio yang disebut diperoleh dari hasil memeras etnis Tionghoa.

- Advertisement -

Selain itu, kata Alex, Untung dikenal berkepribadian kejam. Dia menceritakan, Untung pernah meninggalkan anak buahnya di tengah hutan yang kesulitan berjalan karena kakinya terkilir. Menurut Alex, saat itu rekan-rekan prajurit sudah bersedia membawa rekan mereka. Namun, Untung menolak usulan itu.

Putri Jenderal AH Nasution yang Jadi Korban G30S “Lebih baik mati satu orang, daripada menyulitkan semua anggota kesatuan,” kata Alex menirukan perkataan Untung. Alhasil, sang anak buah terpaksa ditinggalkan meski sebenarnya masih bisa diselamatkan. Akan tetapi, kata Alex, salah satu hal terpuji dari Untung adalah dia bersikap menghormati perempuan. Menurut Alex, pada suatu waktu Untung jatuh hati dengan seorang perempuan asal Magelang, Jawa Tengah. Namun, hubungan asmara itu kandas.

Pengangkat Jenazah Pahlawan Revolusi Korban G30S/PKI, Tutup Usia Untung kemudian lebih memilik mencurahkan isi hati dan pikirannya dengan menulis melalui buku hariannya. (Zs/Kmps)

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini