spot_img
Jumat, Mei 17, 2024
spot_img

Sinyal Kuat Harga BBM Non-Subsidi Naik 1 Oktober!

KNews.id-  Harga minyak mentah melambung dan terus bertahan di level US$ 90 per barel sejak 8 September 2023. Lonjakan harga BBM ini diperkirakan akan berdampak kepada harga baru Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dijual PT Pertamina.

Dengan lonjakan harga minyak, PT Pertamina kemungkinan besar akan mengerek harga BBM non-subsidi jenis tertentu untuk Oktober 2023.

- Advertisement -

Merujuk Refinitiv pukul 14:00 WIB, harga minyak mentah jenis brent terbang ke US$ 94,77/barel. Sementara itu, harga minyak WTI ada di posisi US$ 91,28 per barel.
Harga minyak saat ini bergerak di level tertinggi sejak 11 November 2022 atau tertinggi dalam 10 bulan lebih.

Harga minyak mentah terbang setelah pada awal September ini Arab Saudi memutuskan akan memangkas produksi sebesar 1 juta barel per day (bpd) secara sukarela hingga akhir tahun ini.

- Advertisement -

Pemangkasan tersebut akan mengurangi produksi minyak hingga 9 juta barel per day (bpd) pada Oktober, November, dan Desember 2023. Rusia juga akan memperpanjang pemangkasan sukarela sebesar 300.000 hingga Desember 2023.

Rusia pada pekan lalu juga untuk sementara waktu melarang ekspor bensin dan solar ke semua negara di luar empat negara bekas Uni Soviet yang akan berlaku segera guna menstabilkan pasar dalam negeri, menurut pemerintah pada hari Kamis kemarin.

- Advertisement -

Dikatakan bahwa larangan tersebut tidak berlaku untuk bahan bakar yang dipasok berdasarkan perjanjian antar pemerintah kepada anggota Uni Ekonomi Eurasia yang dipimpin Moskow, yang meliputi Belarus, Kazakhstan, Armenia dan Kyrgyzstan.

Larangan tersebut menjadi tindakan berisiko yang dapat mengganggu pasokan bahan bakar menjelang musim dingin dan mengancam memperburuk kekurangan bahan bakar global.

Kebijakan pengetatan yang bertubi-tubi membuat harga minyak terus terbang.
Rata-rata harga minyak brent berada di angka US$ 92,38 per barel pada September 2023, lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang tercatat US$ 85,10/barel.

Rata-rata harga minyak WTI berada di angka US$ 89,09 per barel pada September 2023, lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang tercatat US$ 81,32 /barel.

Pemerintah sendiri menaikkan harga BBM berdasarkan formulasi tertentu.

Keputusan Menteri ESDM Nomor 19 K/10/MEM/2019 tentang Formula Harga Dasar dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak menjelaskan formula harga menggunakan rata-rata harga publikasi Mean of Platts Singapore (MOPS) dengan satuan USD/barel periode tanggal 25 pada 2 bulan sebelumnya sampai dengan tanggal 24, 1 bulan sebelumnya untuk penetapan bulan berjalan.

Merujuk Refinitiv, rata-rata harga minyak brent pada dua bulan terakhir (September-Agustus 2023) adalah sebesar US$ 88, 30 /barel. Harga tersebut lebih rendah dibandingkan pada dua bulan sebelumnya (Agustus-Juli 2023) sebesar US$ 82,90 per barrel.

Sementara itu, rata-rata harga minyak WTI pada dua bulan terakhir (September-Agustus 2023) adalah sebesar US$ 84,73/barel.

Harga tersebut lebih rendah dibandingkan pada 2 bulan sebelumnya (Agustus-Juli 2023) sebesar US$ 78,86 per barrel.

Selain harga minyak yang melonjak naik, kenaikan harga BBM non-subsidi Pertamina bisa disebabkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah.

Rata-rata nilai tukar rupiah pada September 2023 tercatat Rp 15.349,21/US$1, lebih lemah dibandingkan pada Agustus yakni Rp 15.240,65/US$1.

Sebagai catatan PT Pertamina (Persero) resmi mengubah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis non subsidi per 1 September 2023. Setidaknya terdapat empat jenis BBM yang mengalami kenaikan harga diantaranya yakni Pertamax Turbo, Dexlite dan Pertamina Dex.

Sebagai contoh harga BBM non subsidi Pertamina di DKI Jakarta. Harga BBM Pertamax mulai 1 September menjadi Rp 13.300 per liter atau naik dari yang sebelumnya Agustus Rp 12.400 per liter.

Sementara itu, Pertamax Turbo juga naik menjadi Rp 15.900 per liter dari sebelumnya Rp 14.400 per liter pada periode Agustus 2023.

Sementara harga Dexlite per 1 September 2023 di banderol Rp 16.350 per liter, dari sebelumnya Rp 13.950 per liter. Adapun harga Pertamina DEX mulai 1 September dijual sebesar Rp 16.900 per liter, dari sebelumnya Rp 14.350 per liter pada Agustus 2023.

Pertamina sudah mengerek BBM non subsidi jenis tertentu sejak Juli tahun ini.

Sementara itu, harga BBM subsidi kemungkinan belum akan naik mengingat rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) masih dalam jangkaran asumsi makro. Data Kementerian ESDM menunjukkan rata-rata harga ICP sebesar US$ 76,13 per barel, masih di bawah asumsi yang ditetapkan dalam APBN   2023 sebesar US4 90/barel.

(Zs/CNBC)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini