spot_img
Senin, Mei 6, 2024
spot_img

Serangan terhadap AS sudah Dimulai?

Oleh: Edhi Pranasidhi

KNews.id-Akhir-akhir ini banyak sekali berita-berita yang tampaknya mengarah dan menguji kebijakan luar negeri dan sistem serta arsitektur ekonomi dan perbankan AS.

- Advertisement -

1. Yang pertama tentunya kita masih ingat bagaimana sejumlah negara membentuk dan mengumumkan aliansi untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap penggunaan mata uang Dolar AS dalam transaksi perdagangan internasional mereka.

Negara-negara seperti Rusia, China, India, Brazil, Arab Saudi, Pakistan dan empat negara lain di Asia Tengah memutuskan untuk menggunakan mata uang Yuan China sebagai pengganti Dolar AS.. Hal ini dilakukan ketika penggunaan mata uang Dolar AS sebagai World Reserve Currency turun dari 72% menjadi 59%.

- Advertisement -

CATATAN: World Reserve Currency (mata uang cadangan dunia) adalah mata uang yang dipilih oleh negara-negara sebagai media penyimpanan nilai dalam cadangan devisa mereka. Negara-negara biasanya memilih mata uang yang stabil dan dapat diterima secara internasional, seperti Dolar Amerika Serikat (USD), Euro, Yen Jepang, atau Poundsterling Inggris.

Dalam sistem keuangan internasional, mata uang cadangan dunia biasanya digunakan dalam transaksi internasional, perdagangan, investasi, dan cadangan moneter negara-negara lain. Mata uang cadangan dunia ini juga menjadi pegangan utama dalam transaksi valuta asing (forex), karena dapat dengan mudah dikonversi ke mata uang lain.

- Advertisement -

Saat ini, Yuan China (CNY) belum secara resmi diakui sebagai mata uang cadangan dunia oleh International Monetary Fund (IMF). Namun, pada tahun 2016, Yuan China dimasukkan ke dalam keranjang nilai mata uang IMF yang disebut Special Drawing Rights (SDR) bersama dengan Dolar Amerika Serikat (USD), Euro, Yen Jepang, dan Poundsterling Inggris. Hal ini menunjukkan bahwa Yuan China semakin diakui sebagai mata uang global dan meningkatkan peran China dalam sistem keuangan internasional.

Meskipun demikian, penggunaan Yuan China sebagai mata uang cadangan dunia masih terbatas, karena masih banyak kekhawatiran mengenai stabilitas keuangan dan kontrol oleh pemerintah China.

Walau masih bisa dikatakan bahwa gerakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap Dolar AS masih dalam tahap yang belum bisa menggoyang hegemoni AS dalam perekonomian dunia, namun saya harus mengatakan bahwa gerakan tersebut adalah perlawanan dan serangan tidak langsung yang menguji sistem ekonomi dan finansial AS.

2. Yang kedua tentunya adalah bagaimana 13 negara anggota organisasi pengekspor minyak dunia (OPEC) dan 10 negara non OPEC yang tergabung dalam OPEC+ memutuskan untuk memotong produksi harian minyak bumi mereka sebanyak 1,65 juta barrel.

Menurut data dari Badan Energi Internasional (IEA) pada tahun 2021, konsumsi minyak dunia adalah sekitar 99,4 juta barel per hari VS produksi sekitar 97,3 juta barel per hari. Artinya, dunia mengkonsumsi lebih banyak minyak daripada yang diproduksi, sehingga mengandalkan cadangan dan persediaan minyak yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa dunia masih sangat bergantung pada pasokan minyak bumi dan menjadi alasan mengapa harga minyak dunia menjadi sangat penting dalam perdagangan dan perekonomian global.

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini