spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Sebut Ancaman Radikalisme, Mayjen (Purn) Deddy Budiman: Dudung Jangan Menjadi Kepala Staf Buzzer

KNews.id- Jenderal Dudung Abdurachman bukan kepala staf buzzer namun pernyataanya tentang ancaman radikalisme seperti yang dilakukan Abu Janda dan kawan-kawan. Dudung sebagai KSAD harusnya membina kekuatan TNI-AD.

“Pak Dudung, adalah Kepala Staf Angkatan Darat, bukan Kepala Staf buzzer dan Influencer,” Kata Pakar Pertahanan dari lembaga pemikir FKP2B Mayjen (Purn) Deddy S Budiman kepada suaranasional.com, Kamis (27/1).

- Advertisement -

Kata Deddy, rakyat sudah faham siapa yang sebenarnya pelaku intoleran, radikal dan teroris.

“Pelaku intoleran, radikal dan teroris patut diduga boneka oligarki Neo komunisme,” paparnya.

- Advertisement -

Deddy meminta Dudung fokus untuk membina kemanunggalan TNI-rakyat, bukan sibuk membantu influencer dan buzzer, bukan sibuk menyuarakan kepentingan boneka oligarki neo komunisme.\“Sebaiknya Dudung, tertibkan saudaranya, jangan terus menerus membunuh Rakyat dan TNI-Polri yang sedang bertugas di Papua,” ungkap Deddy.

Kata Deddy, rakyat tidak puas terhadap kebijakan boneka oligarki neo komunisme membiarkan asing aseng mengeruk SDA, tida profesional mengelola BUMN sehingga merugi dan bangkrut, membiarkan TKA dari Cina deras mengalir, sementara jutaan buruh banyak di PHK.

- Advertisement -

“Rakyat dibuat tak berdaya untuk mempertahankan kehidupannya, dengan kebijakan PPKM, dan memanfaatkan ancaman Covid-19 untuk bisnis,” ungkapnya.

Rakyat sudah resah gelisah terhadap boneka oligarki neo komunisme membiarkan buzzer influencer dan oknum aparat hukum menyebar fitnah, intoleran, radikal, teroris dan bahkan membunuh kepada umat Islam.

“Umat Islam garis lurus, hanya ingin amal makruf nahi munkar dan mengembalikan UUD 45 ASLI serta revolusi akhlak Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ungkapnya.

Sebelumnya, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman pada Selasa (25/1) memimpin gelar Apel Pasukan di lapangan Monas, Jakarta Pusat. Ribuan kekuatan TNI Angkatan Darat yang berada di bawah Mabesad dan Kodam Jaya dikerahkan dalam Apel Pasukan pagi tadi.

Dalam arahannya, Dudung Abdurachman menjelaskan, Apel Gelar Pasukan dilakukan karena dirinya mendapatkan informasi terkait menguatnya gerakan radikal di tengah masyarakat.

Menurut Dudung, gerakan radikal itu saat ini sudah dalam tahap yang sangat menghawatirkan. Karena paham radikalisme sudah masuk sampai ke sekolah-sekolah dan kampus-kampus sehingga mengancam generasi muda. (AHM/SN)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini