spot_img
Sabtu, Mei 4, 2024
spot_img

7 Tanda Tubuh Terlalu Banyak Mengonsumsi Kafein, Stop Jika Gejalanya Muncul

KNews.id – Jakarta, Kafein mungkin merupakan salah satu senyawa yang tak bisa terpisahkan dari keseharian kita. Biasanya, kafein dapat ditemukan pada bermacam-macam minuman, seperti kopi, teh, soda, hingga minuman berenergi.

Saat dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, kafein dapat memberikan banyak khasiat, seperti meningkatkan energi dan mempertajam konsentrasi. Tapi bila dikonsumsi secara berlebihan, kafein justru dapat merugikan dan menyebabkan sejumlah masalah kesehatan.

- Advertisement -

Dikutip dari Mayo Clinic, batasan asupan kafein untuk orang dewasa adalah 400 miligram per hari, atau setara 4-5 cangkir sehari. Sedangkan untuk remaja, batas asupan kafein yang disarankan adalah sekitar 100 miligram per hari.

Lantas, bagaimana cara mengetahui tubuh sudah kelebihan asupan kafein? Dikutip dari berbagai sumber, berikut tanda-tanda terlalu banyak mengonsumsi kafein yang perlu diketahui.

- Advertisement -

1. Ansietas
Salah satu manfaat kafein adalah untuk meningkatkan kewaspadaan dengan cara menghalangi efek hormon yang memicu rasa lelah. Di saat yang bersamaan, kafein juga merangsang produksi hormon adrenalin yang membuat tubuh tetap terjaga.

Namun jika kafein dikonsumsi secara berlebihan, efek tersebut dapat memicu terjadinya kecemasan atau ansietas. Tak hanya itu, orang yang mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi juga cenderung merasa gugup dan gemetar.

- Advertisement -

2. Insomnia
Seperti yang disebutkan sebelumnya, kafein dapat membantu tubuh tetap terjaga. Tapi jika dikonsumsi secara berlebihan, kafein malah bisa membuat sulit terlelap sehingga merusak kualitas tidur.

Sebuah studi juga menemukan asupan kafein dalam jumlah tinggi dapat mengurangi waktu tidur di malam hari. Artinya, seseorang yang mengonsumsi kafein secara berlebihan bisa memiliki waktu tidur yang lebih singkat dibanding mereka yang tidak mengonsumsi atau mengonsumsi dalam jumlah sedang.

3. Kelelahan
Mengonsumsi kafein memang dapat meningkatkan energi. Tapi ketika efeknya menghilang, tubuh dapat merasakan kelelahan yang cukup berat.

Sebuah studi mengungkapkan meski kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dan memperbaiki suasana hati selama beberapa jam, orang yang mengonsumsi kafein dalam jumlah tinggi cenderung merasa lebih lelah dari biasanya keesokan hari.

Untuk memaksimalkan khasiat kafein dan menghindari kelelahan, maka konsumsilah dalam dosis yang sedang.

4. Gangguan pencernaan
Kafein memiliki memiliki efek pencahar yang dapat membantu merangsang pergerakan sistem pencernaan. Hal ini membantu melancarkan buang air besar, khususnya di pagi hari. Tapi jika dikonsumsi secara berlebihan, kafein dapat memicu terjadinya diare.

Di sisi lain, beberapa penelitian juga menunjukkan konsumsi kafein secara berlebihan dapat memperparah gejala GERD pada beberapa orang.

5. Sering buang air kecil
Kafein memiliki efek diuretik yang dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil. Pada beberapa orang, terutama lansia, hal ini dapat menyebabkan terjadinya inkontinensia urine.

Inkontinensia adalah suatu kondisi yang membuat pengidapnya sulit menahan buang air kecil sehingga mengompol. Hal ini disebabkan oleh melemahnya otot saluran kemih sehingga tidak bisa menahan rasa ingin buang air kecil. Selain itu, peningkatan frekuensi buang air kecil juga berisiko memicu dehidrasi.

6. Kerusakan otot
Pada beberapa kasus, asupan kafein secara berlebihan juga dapat memicu kerusakan otot yang disebut sebagai rhabdomyolysis. Rhabdomyolysis adalah suatu kondisi serius di maan serat otot yang rusak memasuki aliran darah dan menyebabkan masalah, seperti gagal ginjal.

Selain karena kafein, rhabdomyolysis juga dapat dipicu oleh trauma, infeksi, penyalahgunaan obat-obatan, dan gigitan hewan berbisa.

7. Peningkatan detak jantung
Kafein dalam jumlah tinggi dapat menstimulasi jantung dan membuatnya berdetak lebih cepat. Hal ini juga bisa menyebabkan perubahan ritme detak jantung, atau yang disebut juga dengan fibrilasi atrium.

Kondisi ini memang tidak terjadi pada setiap orang. Kendati demikian, segera hentikan asupan kafein jika mengalami perubahan pada detak atau ritme jantung.

(Zs/Dtk)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini