spot_img
Kamis, Mei 16, 2024
spot_img

Raja Salman Bawa Kabar Gembira, Pekerja Asing Pasti Happy!

KNews.id- Arab Saudi baru saja melakukan perubahan bersejarah dalam dunia perburuhan dimana kini negeri penghasil minyak tersebut memberikan kebebasan yang lebih besar bagi jutaan tenaga kerja migran maupun ekspatriat.

Dengan adanya perubahan pada sistem sponsor kafala, kini para pekerja asing di sektor swasta akan memiliki mobilitas yang lebih baik, dan dapat mengganti pekerjaan mereka serta diperbolehkan meninggalkan Arab Saudi tanpa persetujuan pemberi kerja.

- Advertisement -

Perombakan ini merupakan upaya yang dilakukan pihak kerajaan untuk membangun pasar tenaga kerja yang lebih dinamis dan menarik. Hal ini juga memungkinkan para pekerja asing untuk melamar kerja langsung ke layanan pemerintah dengan kontrak kerja yang didokumentasikan secara digital.

Adapun 10 juta pekerja yang ada saat ini diharapkan bisa mendapatkan manfaat dari kebijakan yang membawa perubahan di bawah Prakarsa Reformasi Tenaga Kerja (LRI) Kerajaan. Untuk menciptakan pasar tenaga kerja yang lebih kompetitif dan adil.

- Advertisement -

Disamping itu, kebijakan ini juga akan membantu para pekerja asing untuk mendapat status kependudukan yang tidak terikat dengan pemberi kerja, sehingga memungkinkan mobilitas kerja serta visa keluar masuk yang lebih fleksibel serta menjunjung tinggi hak para pekerja.

Para ekspatriat pun menyambut kebijakan ini dengan suka cita. Bahkan para pekerja merasa kebijakan ini dirasakan sebagai kebijakan yang paling baik selama lebih dari satu dekade terakhir

- Advertisement -

“Ini adalah kebijakan terbaik yang pernah ada selama saya bekerja di Arab Saudi, saya ingat empat tahun lalu ketika saya ingin meninggalkan bekas majikan saya dan pindah ke keluarga lain, prosesnya sangat rumit dan menyulitkan kami karena membutuhkan waktu berbulan-bulan” kata Imroz Abdulrahman salah satu pekerja migran kepada Arab News, Minggu (14/3).

Dengan adanya perubahan ini, Arab Saudi dianggap telah memberikan reformasi ketenagakerjaan yang lebih baik.

“Ini adalah perkembangan yang luar biasa dan akan membantu banyak orang, saya merasa senang bisa memiliki kendali atas tempat saya bekerja dan mengetahui para kerja sekarang mendapatkan banyak dukungan dan kemudahan,” ungkap Imroz.

Selain itu salah seorang pekerja bernama Gloria Caliano menjelaskan, perubahan ini dianggap membawa iklim tenaga kerja yang lebih adil serta memberikan kemudahan terutama bagi para pendatang.

“Saya ingat betapa rumitnya proses kafala itu. Saya berharap aturan baru juga berlaku bagi pekerja rumah tangga sehingga mereka juga dapat menikmati mobilitas kerja, kini dua portal pemerintah, Absher dan Qiwa, telah ditetapkan untuk prosedur reformasi,” ujar Gloria.

Meski demikian, Abdulghani Al-Ansari, ketua perusahaan teknologi informasi Bayt Al-Edarah, mengatakan bahwa reformasi ketenagakerjaan adalah “tantangan besar” bagi UKM sektor swasta.

Saat ini pihak swasta masih menyesuaikan diri dengan perubahan dimana para pengusaha diminta mendokumentasikan kontrak karyawan secara digital untuk mengurangi perbedaan antara pekerja Saudi dengan pekerja imigran.

“Saat ini tantangan kami begitu besar karena harus mengembangkan sumber daya manusia di UMKM, yang dimana masih sulit menyerap aturan tersebut, selain itu dengan digitalisasi dokumen rahasia perusahaan juga bisa diakses oleh perusahaan lain,” kata Abdulghani Al-Ansari. (Ikh)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini