spot_img
Rabu, Mei 15, 2024
spot_img

Profil Yenny Wahid, Sosok yang Diharapkan Nasdem Dipilih Anies Baswedan Jadi Cawapres

KNews.id – Nama Yenny Wahid, santer digadang-gadang jadi bakal cawapres akhir-akhir ini. Terbaru, Waketum Partai NasDem Ahmad Ali berharap bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan, akan memilih putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu sebagai wakilnya.

Tak hanya menyodorkan kepada Anies, Ahmad Ali bahkan akan mengapresiasi bakal capres yang berkenan menggandeng Yenny Wahid. Yenny disebut memiliki kapasitas dan rekam jejak yang baik. Selain sebagai figur yang mewakili Nahdlatul Ulama, Yenny dipandang mewarisi pemikiran pluralisme ala Gus Dur.

- Advertisement -

Profil dan rekam jejak Yenny Wahid di Dunia Politik

Yenny Wahid merupakan politikus Indonesia dan aktivis Nahdlatul Ulama. Pemilik nama Zannuba Ariffah Chafsoh ini lahir pada 29 Oktober 1974. Sosok yang karib disapa “Mbak Yenny” ini adalah anak kedua dari empat bersaudara dari pasangan Gus Dur dan Sinta Nuriyah. Kakaknya bernama Alisa Wahid sedangkan dua adiknya, Anita Wahid dan Inayah Wahid.

- Advertisement -

Yenny Wahid merupakan alumni SMA Negeri 28 Jakarta pada 1992. Setamat SMA, dia kemudian menempuh studi Psikologi di Universitas Indonesia (UI). Namun, atas saran dari ayahnya, Yenny memutuskan keluar dari UI lalu melanjutkan pendidikan di Jurusan Desain dan Komunikasi Visual, Universitas Trisakti. Setelah lulus dari perguruan tinggi, Yenny memutuskan menjadi wartawan yang secara khusus bertugas di Timor-Timur dan Aceh mendampingi ayahnya.

Namun, Yenny Wahid terpaksa mentas dari dunia jurnalistik karena sang ayah, Gus Dur terpilih sebagai Presiden RI ke-4. Sejak itu, Yenny selalu mendampingi sang ayah dengan posisinya sebagai Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik. Setelah sang ayah tidak lagi menjabat sebagai presiden, ia melanjutkan pendidikan gelar Magister Administrasi Publik dari Universitas Harvard di bawah beasiswa Mason. Sekembalinya dari Amerika Serikat pada 2004, Yenny langsung menjabat sebagai Direktur Wahid Institute.

- Advertisement -

Semasa pemerintahan SBY, Yenny sempat menjadi staf khusus bidang komunikasi politik selama satu tahun. Dia akhirnya mengundurkan diri karena perbedaan kepentingan dengan jabatannya sebagai Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB. Namun, pada 2008, ia didepak dari PKB oleh Muhaimin Iskandar. Yenny lalu membuat partai sendiri, Partai Indonesia Baru pada 2012. Partai tersebut belakangan berubah nama menjadi Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia Baru (PKBIB).

Pada Januari 2020, Yenny ditunjuk menjadi Komisaris Independen Garuda Indonesia. Di mana dirinya dipilih sebagai perwakilan publik. Tak lama kemudian ia mengundurkan diri. Yenny menandatangani surat pengunduran dirinya pada Jumat, 13 Agustus 2021.

“Untuk membantu mengurangi biaya-biaya yang dikeluarkan Garuda Indonesia, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari posisi saya sebagai komisaris independen. Semoga langkah kecil ini membawa manfaat bagi perusahaan, agar lebih bisa cost efficient, sehingga bisa lebih lincah mengudara,” kata Yenny Wahid dalam akun Instagram pribadinya.

(Zs/Tmp)

 

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini