KNews.id – Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB, memastikan bahwa pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, akan menjadi capres-cawapres pertama yang mendaftarkan ke Komisi Pemilihan Umum atau KPU. Pasangan Anies-Cak Imin, yang diusung Kolisi Perubahan dari Nasdem, PKS dan PKB, bakal datang ke KPU di hari pertama pembukaan pendaftaran.
“AMIN (Anies-Cak Imin) memastikan menjadi pasangan pertama yang akan daftar ke KPU,” ujar Wakil Ketua PKB, Jazilul Fawaid.
Jazilul menegaskan, kalau Anies-Cak Imin akan mendaftar ke KPU pada 19 Oktober 2023 sekira pukul 09.00 WIB. Tak hanya itu, pengurus partai koalisi keduanya pun juga akan turut hadir ketika melakukan pendaftaran di KPU.
“Tentu, yang resmi didampingi oleh pengurus DPP partai koalisi. Adapun teman-teman yang lain dari majelis taklim, ormas, pemuda, buruh, pegiat seni, milenial silakan saja berbondong bila mau ikut bergabung meramaikan asal tidak mengganggu ketertiban,” kata dia.
Sebelumnya diberitakan, bakal calon presiden (capres) dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengatakan bahwa dirinya akan menjadi sosok bakal capres yang paling awal mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Lancar, aman. Insya Allah paling pagi daftar itu,” ujar Anies Baswedan kepada wartawan di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
“Iya saya lebih percaya Gus Jazilul daripada yang menyelenggarakan itu dan kita fokus pada menjangkau semua, mengirimkan pesan membangun perubahan, kebutuhan pokok menjadi prioritas kita supaya harga-harga kebutuhan pokok khususnya beras menjadi terjangkau,” kata dia.
Anies menjelaskan, dirinya tak pernah percaya dengan lembaga survei saat ini. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum menentukan sikapnya akan mengarah kepada bacapres yang mana
“Jadi mereka yang masih belum menentukan sikap ini sangat mungkin mengarahkan pilihannya tidak sesuai dengan prediksi para penyelenggara survei,” kata Anies.
“(Survei terendah) Itu juga yang kami rasakan di Jakarta. Pengalaman Pilkada Jakarta, tidak ada satupun dari survei yang memprediksi akan menjadi pemenang. Ternyata, survei berbeda dengan hasil pilkada. Kita lihat saja. Nanti biar sejarah membuktikan,” ujarnya. (Zs/Viv)