spot_img
Sabtu, Mei 4, 2024
spot_img

Pernah Jadi Penyidik KPK, Ternyata Ini Sumber Kekayaan Budhi Herdi, Kapolres Jakarta Selatan Nonaktif

KNews.id-Kasus pembunuhan berencana Brigadir J yang masih menyimpan kepingan-kepingan misteri di Duren Tiga Jakarta Selatan, terus melebar.

Sebanyak 83 orang anggota Polri telah ikut diperiksa, sebagai buntut keterlibatan mereka dalam dugaan pelanggaran kode etik karena melakukan obstruction of justice.

- Advertisement -

Salah satu perwira menengah yang turut menjadi korban skenario sadis Ferdy Sambo adalah Kapolres Metro Jakarta Selatan nonaktif, Kombes Pol Budhi Herdi Susianto.

Penonaktifan Budhi Herdi Susianto ini disinyalir karena terlalu lamban dalam penanganan kasus Brigadir J dan adanya dugaan pelanggaran kode etik saat melakukan olah TKP.

- Advertisement -

Tidak sedikit warganet yang mencari tahu tentang eks orang nomor satu di Polres Metro Jakarta Selatan ini, mulai dari profil pribadi, hingga total kekayaan yang dimilikinya.

Lantas, siapa sebenarnya sosok perwira menengah berpangkat Komisaris Besar (Kombes) Polisi ini?

- Advertisement -

Dilansir dari kanal YouTube Auto Populer, karirnya dalam Korps Bhayangkara, dimulai saat dirinya masuk dalam Akademi Kepolisian (Akpol) di tahun 1996, dari satuan reserse.

Tak puas dengan pendidikan kepolisian, Budhi Herdi Susianto kembali mengenyam ilmu di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian atau dikenal dengan sebutan PTIK.

Sebagai seorang lulusan Akpol yang berprestasi, beberapa jabatan strategis di Polri sempat dia emban.

Jabatan pertama yang dipangkunya adalah sebagai Kasat Lantas Polres Ainaro Timor Timur di tahun 1997 silam.

Tak berselang lama, dia kemudian didaulat sebagai Kapolsek Manatuto Timor Timur, dua tahun kemudian.

Ketika Timor Timur dinyatakan merdeka, Budhi Herdi Susianto kemudian harus dipindah ke wilayah lain.

Setelah menempati berbagai macam daerah penugasan termasuk Tegal, Tangerang hingga Polda Metro Jaya, pria kelahiran Pemalang ini juga pernah mendapat amanah sebagai Kapolres di beberapa wilayah.

Seperti di Kediri pada tahun 2013, dan setahun setelahnya, Budhi Herdi Susianto kembali mendapat kepercayaan sebagai orang nomor satu di Polres Mojokerto.

Barulah di tahun 2019 kemarin, berkat prestasi gemilangnya, mantan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di tahun 2005 silam ini, resmi dilantik menjadi Kapolres Metro Jakarta Utara pada 1 Februari 2019.

Selama menjabat posisi itu, dirinya mampu mencatat prestasi mentereng, salah satunya adalah memecahkan dua kasus geng motor yang terjadi di Cilincing Bekasi dan Sunter Kemayoran, kurang dari 24 jam.

Atas capaiannya itu pun, Budhi Herdi Susianto mendapatkan apresiasi langsung dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Terlepas dari semua prestasinya, tentu menjadi bahan yang menarik untuk mengetahui setiap jengkal harta yang dia miliki.

Dalam laporan harta kekayaan pejabat negara, atau LHKPN, yang dilaporkannya secara periodik, per akhir Desember 2021, total kekayaannya saat itu mencapai Rp 10,5 miliar.

Jumlah ini naik sekitar Rp 2 miliar, sesuai dengan laporan kekayaannya di tahun sebelumnya, saat masih mengemban tugas sebagai Kapolres Metro Jakarta Utara.

Dalam rincian hartanya tersebut, terdapat berbagai koleksi kendaraan, baik itu roda dua, maupun roda empat.

Mulai dari harga termurahnya, ada mobil Suzuki Splash, keluaran tahun 2011, yang didapatkan dari hibah seharga Rp 60 juta.

Selain itu mantan Analis Kebijakan Madya Bidang Pidum Bareskrim Polri ini juga memiliki satu unit mobil Toyota Camry, rakitan tahun 2020, yan diperolehnya dengan hasil sendiri.

Merujuk pada harga jualnya dalam rincian LHKPN tersebut, mobil itu dibanderol dengan harga mencapai Rp 500 juta.

Kapolres Metro Jakarta Selatan yang telah dinonaktifkan oleh Mabes Polri sejak sebulan lalu itu, masih memiliki koleksi mobil mewah sekelas Lexus RX300 keluaran tahun 2013, yang ditaksir memiliki harga mencapai Rp 850 juta.

Sementara itu, dalam menunjang tugas dan pekerjaannya di lingkungan kepolisian, Budhi Herdi menggunakan kendaraan Suzuki Grand Vitara keluaran tahun 2012, dengan harga jualnya saat ini, mencapai Rp 105 juta.

Tidak sebatas kendaraan roda empat saja yang menjadi koleksinya, karena polisi dengan pangkat tiga bunga ini ternyata cukup mencintai dunia otomatif.

Sebab dalam garasi rumahnya ada Kawasaki ER6N keluaran tahun 2012, dengan harga jual yang ditaksir mencapai Rp 75 juta.

Kendaraan roda dua lain yang menjadi miliknya adalah skuter matic Honda Scoopy, keluaran tahun 2021, seharga Rp 18 juta.

Lantas apakah sampai di situ saja sumber kekayaannya?

Tentu tidak, karena dalam rincian laporan LHKPN miliknya, terdapat kepemilikan atas tanah dan bangunan, yang berada di kota Tangerang, dengan total taksiran harga mencapai Rp 4 miliar.

Lulusan terbaik Sekolah Staf Pimpinan Polri hingga SESPIMTI di tahun 2021 ini, juga mencatatkan nominal fantastis pada harta bergerak lainnya, yang menembus angka Rp 198,4 juta.

Pria kelahiran 16 Desember 1974 ini, juga mencatatkan nominal yang mencengangkan pada aset surat berharga miliknya, yaitu senilai Rp 3,21 miliar.

Seakan masih belum cukup, Budhi Herdi Susianto juga diketahui memiliki kas dan setara kas senilai Rp 1 miliar lebih, serta harga bergerak lainnya dengan nilai Rp 658 juta.

Semua aset yang dimilikinya ini, diyakini masih akan terus bertambah, andai saja karirnya tidak terhenti, akibat pusaran kasus pembunuhan berencana di rumah mantan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo. (Ach/Grtpr)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini