KNews.id- Pemerintah melakukan berbagai cara untuk membiayai perang melawan Corona. Comot sana, comot sini. Setelah memotong dana kementerian/lembaga dan melakukan refocusing anggaran, pemerintah juga membuka rekening donasi. Pemerintah menunggu sumbangan para dermawan.
Kabar pembukaan rekening donasi disampaikan langsung Menteri Keuangan, Sri Mulyani. Sri Mul menjelaskan, pemerintah sedang memproses pembukaan akun rekening tersebut. Pengelolanya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). “Ini akan diumumkan Ditjen Perbendaharaan (Kemenkeu) sebagai account masyarakat yang ingin membantu dan langsung dikelola oleh BNPB,” ujar Sri Mul, kemarin.
Sri Mulyani menyebut, pihaknya juga sudah melakukan berbagai langkah menghadapi corona. Misalnya, bersama BNPB, memetakan daerah yang membutuhkan alat medis, kemudian membagi-bagi alat medis ke daerah itu.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo, mengamini pihaknya menjadi garda terdepan pengurusan donasi. Donasi akan dikelola Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang diketuai Letjen Doni Monardo.
“Membuka dukungan dari berbagai pihak, dalam dan luar negeri, untuk mempercepat penanganan coronavirus disease 2019 atau Covid-19. Penerimaan bantuan dapat berupa uang dan barang,” kata Agus.
Agus menerangkan, donasi berupa uang yang berasal dari dalam negeri bisa disalurkan melalui rekening BRI dengan nomor 0329-01-004314-30-6 atas nama RPL 175 PDHL BNPB COVID-19 DN. Sementara, donasi berupa uang dari luar negeri bisa disalurkan melalui rekening BNI dengan nomor 2019191251 atas nama RPL 175 PDHL BNPB COVID-19 LN. Kode unik atau SWIFT code yang digunakan adalah BNINIDJA*.
Donasi berupa barang dari dalam negeri bisa dikirim ke Kantor BNPB, di Jakarta Timur. Namun pengirim harus membuat surat pemberitahuan lebih dulu terkait rincian barang kepada Ketua Gugus Tugas, Doni Monardo. Untuk donasi barang dari luar negeri, akan mendapat keringanan bea cukai.
Langkah pemerintah ini jadi bahan bahasan panas di dunia maya. Yang mendukung banyak. Yang menolak, lebih banyak lagi. Di antara yang menolak, mengaku miris melihat pemerintah meminta-minta uang kepada rakyatnya.
“Woiii kalian ini gimana sih, jelas kalian punya kuasa, sumber daya, kok malah mau minta donasi?” cuit @taufiqrus. “Malah pemerintah buka rekening donasi. Amit-amit dah…” timpal @fithriabel.
Akun @dwi_joko_w menyarankan pemerintah melakukan efisiensi anggaran dahulu sebelum memutuskan meminta uang rakyat.
“Lakukan dulu restrukturisasi dan realokasi anggaran, baru galang donasi publik. Tanpa itu, tak beda negara dengan lembaga kemasyarakatan yang berebut dana bansos,” sindirnya.
Akun @shallypristine menolak memberikan sumbangan.“Gue udah donasi tiap bulan ke rekening Pemerintah. Namanya pajak.
Tolong urus aja duit yang itu dulu. Thanks,” cuitnya.
“Tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah. Mari Kita sumbang PEMERINTAH yang DHUAFA ini: #SumbangPemerintahDhuafa,” sindir @datukpancilok.
Sedangkan yang mendukung, memberikan apresiasi terhadap cara pemerintah ini.
Akun @gitaghit merasa geram melihat banyaknya pihak yang mencibir. “Cuma di Indo, pemerintah buka rekening donasi, diocehin.. Yang ngocehin masalahnya yang miskin.. Nyumbang mah kaga, tapi ngerasa diporotin negara,” cuitnya.
Akun @Kayinn meluapkan kekesalannya dengan bahasa Sunda. Intinya, jangan banyak bicara jika hanya mengkritik tanpa membantu. “Baca cuitan orang-orang bikin nasteung.. Ngegampangin banget!! Nyalahin pemerintah dan blabla. Lain maneh hungkul, kami ge panik. Setidaknya do’akan, dukung, berikan semangat, syukur-syukur bisa kasih donasi gede buat bantu pemerintah. Lain ngoceh aja nyalahin pemerintah,” sarannya.
Ada yang mencoba berpikiran positif dengan menganalisa pemerintah menginginkan sumbangan tepat sasaran.
“Mungkin demi menghindari oknum yang ingin mengambil kesempatan di tengah maraknya orang-orang ngadain kegiatan donasi. Jadi kan kalau ke rekening resmi bisa pemerintah distribusikan ke wilayah mana yang butuh. Maybe,” cuit @eldntrzyyn. Sementara @mantugaul langsung ingin menyumbang. “Ada yang tau nomor rekening resmi pemerintah donasi untuk #covid19?” cuitnya.(Fahad Hasan&DBS)