spot_img
Senin, Mei 6, 2024
spot_img

OJK Virtual Innovation Day 2022

4. PROGRAM CAPACITY BUILDING SUPTECH & REGTECH
a. OJK berupaya untuk terus melakukan penguatan pengawasan SJK dengan memanfaatkan teknologi (atau dikenal dengan: Supervisory Technology/suptech). Pemanfaatan SupTech diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengawasan SJK, serta dapat mendeteksi potensi pelanggaran secara real-time.

b. Adapun implementasi Suptech dan Regtech di OJK dibagi dalam periode tiga tahun sesuai urutan prioritas berdasarkan hasil analisis gap, terutama terkait empat pilar, yaitu: penguatan data management, penguatan aplikasi, peningkatan kapasitas SDM dan organisasi, serta penyusunan kebijakan penunjang.

- Advertisement -

c. Keempat pilar tersebut dilakukan secara kolaboratif dengan berbagai satuan kerja di OJK. Dari sisi evaluasi dan penguatan data management,aplikasi dan infrastruktur, OJK telah melakukan penyempurnaan arsitektur data, lanjutan pengembangan EDW SJK terintegrasi, dashboard business intelligence, enheancement aplikasi OBOX, serta pembangunan Security Operation Center.

d. Dari sisi peningkatan kapasitas SDM, Program SupTech memerlukan optimalisasi dan pengembangan kualifikasi, keahlian, dan keterampilan SDM, terutama terkait beberapa aspek diantaranya: (i) peningkatan skill pendukung utama seperti data science dan pengetahuan atas teknologi terkini; (ii) pemahaman dasar terkait konsep data dan analitik; dan (iii) Menjadikan data science sebagai kompetensi utama.

- Advertisement -

e. OJK bekerjasama dengan Cambridge Center for Alternative Finance (CCAF) dalam mengembangkan Curiculum Capacity Building Suptech & Regtech. Adapun program yang akan dikembangkan terdiri dari beberapa level mulai dari High Level Workshop Suptech dan Regtech OJK yang melibatkan Dewan Komisioner sampai dengan program yang bersifat teknis kepada pegawai di satuan kerja OJK yang melakukan pengawasan.

f. Dalam kurikulum tersebut, beberapa area skill and knowledge yang akan diperkuat oleh OJK diantaranya adalah:
• Financial Innovation and Regulation,

- Advertisement -

• A Financial Innovation and RegTech Overview, Supervisory Technology: (Include Classification of SupTech Use Cases), SupTech Supervisory Tools,

• Data science fundamentals, Data analytics, Predictive Analytics, Cutting Edge Data Tools, Responsible use of Tools, and Product Management.

• Fundamental of Digital Structure, Intro to Automation, Advanced Supervisory Technologies.

• Blockchain and AI in Suptech and RegTech.

g. Pegawai OJK diharapkan memiliki keterampilan dalam pemanfaatan SupTech dan dapat diintegrasikan sebagai bagian dari kemampuan pengawas OJK, diantaranya:

• Kemampuan untuk secara akurat menilai dan mengartikulasikan data yang harus tersedia untuk melakukan analisis (misalnya, deskripsi data, perincian, dan panjang riwayat) dan untuk menggambarkan latensi yang diizinkan untuk ketersediaan data yang memastikan bahwa keputusan atau rekomendasi dapat dilakukan dengan tepat waktu.

• Kemampuan dalam menilai kualitas data dan dampaknya terhadap pengambilan keputusan pengawasan yang akurat.

• Kemampuan untuk menggunakan tools statistik, analitik dan alat penambangan data untuk memahami kinerja bisnis secara historikal dan/atau memprediksi kinerja bisnis di masa depan.

• Keterampilan dan pengalaman dalam menggunakan alat penemuan informasi untuk mengungkap karakteristik data dan mengidentifikasi sumber baru untuk pelaporan, analisis kueri ad hoc, dan analisis statistik.

• Kemampuan untuk menggunakan tools pemrograman tingkat lanjut seperti yang sering digunakan dalam big data analytics termasuk Java, Python, Ruby, MapReduce, dan Spark.

• Kemampuan dalam menggunakan silsilah data (taksonomi data) untuk mengevaluasi transformasi dan siklus data serta sumber data yang dipilih untuk membuat keputusan pengawasan.

• Kemampuan untuk menyelaraskan kebutuhan akses data dengan standar kebijakan keamanan dan kerahasiaan dalam cakupan pengawasan.

h. 4TH INDONESIA FINTECH SUMMIT DAN BULAN FINTECH NASIONAL 2022
Tanggal pelaksanaan : 11 November 2022 – 12 Desember 2022
Indonesia Fintech Summit 2022 (IFS 2022)

a. Indonesia Fintech Summit pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019 sebagai wadah bagi regulator, perusahaan Fintech, pelaku jasa keuangan, pemangku kepentingan di sektor jasa keuangan, dan masyarakat luas untuk membahas pengembangan ekosistem digital dan potensi kolaborasi (matchmaking business).

b. Selain itu, IFS 2022 juga menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan dalam ekosistem keuangan digital untuk membahas pengembangan inovasi, pelaksanaan inovasi yang bertanggung jawab melalui penerapan prinsip-prinsip GRC (Governance, Risk and Compliance), dan strategi percepatan adopsi Fintech.

c. IFS 2022 akan menjadi forum strategis untuk membahas potensi risiko termasuk meningkatnya serangan siber, pelanggaran data, dan penipuan akibat peningkatan adopsi Fintech. Peningkatan mitigasi risiko ini juga dilakukan dalam rangka perlindungan konsumen dan peningkatan literasi keuangan digital.

d. Beberapa topik yang diusulkan dalam IFS 2022 diantaranya:
• Track #1: Regulatory Framework and Adoption of Good Governance Principles

• Track #2. Infrastructure for Innovation

• Track #3. Innovation in Fintech: Promoting Financial & Economic Inclusion

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini