spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Nupur Sharma Dianggap Hina Rasulullah, Syed Hashmi: Harus Didakwa sebagai Teroris

KNews – Nupur Sharma dianggap hina Rasulullah, Syed Hashmi: harus didakwa sebagai teroris. Nupur Sharma yang lagi marak diperbincangkan karena dianggap menghina Nabi Muhammad SAW menuai banyak kecaman. Syed Hashmi sebut harus didakwa sebagai teroris, Rabu 8 Juni 2022.

Pengunjuk rasa muslim di Mumbai India turun ke jalan pada Senin 6 Juni 2022. Mereka memprotes pernyataan politikus BJP, Nupur Sharma yang melontarkan komentar dianggap menghina nabi Muhammad SAW, seperti yang tertulis pada video 20D detikcom.

- Advertisement -

Selain itu, sejumlah negara juga telah memprotes keras terkait pernyataan itu, lanjut tulisan dalam video tersebut.

Pengunjuk rasa Syed Hashmi menuntut Nupur Sharma agar segera diproses hukum. Tidak sekedar ditangguhkan dari partai.

- Advertisement -

“Saya tidak meminta perdana menteri kami, tetapi menuntut bahwa hanya menangguhkan Nupur Sharma dari partai tidak cukup,” ujar Syed Hashmi dalam video tersebut.

“Tetapi dalam FIR (laporan informasi pertama yang diajukan ke polisi) yang diajukan terhadapnya, dia harus didakwa sebagai teroris dan dikenakan kepadanya untuk kegiatan anti-nasional, dia harus ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara,” lanjutnya.

- Advertisement -

Diketahui bahwa Nupur Sharma mengeluarkan pernyataan yang dianggap menghina Nabi Muhammad pada perdebatan kasus Masjid Gyanvapi, dilansir dari detiknews.

Setelah itu, Nupur Sharma dianggap sudah keterlaluan pada pernyataannya. Alhasil, videonya pun dibagikan ke Twitter oleh Mohammed Zubair.

Mendapat sebuah ancaman, Sharma mengaku dalam cuitannya mendapatkan sebuah ancaman “dibombardir dengan ancaman pemerkosaan, pembunuhan, dan pemenggalan terhadap adik perempuan, ibu, ayah, dan saya sendiri,” dalam cuitan Sharma.

Sharma juga menganggap bahwa Zubair “memicu narasi palsu untuk meracuni atmosfer, menimbulkan ketidakselarasan komunal dan menargetkan kebencian terhadap saya dan keluarga saya.”

Sharma juga turut menandai PM Modi, Menteri Dalam Negeri Amit Shah, dan Ketua BJP, JP Nadda.

Tiga hari setelahnya, Sharma menjelaskan kepada pewawancara “kantor perdana menteri, kantor kementerian dalam negeri, dan kantor pimpinan partai berada di belakang mendukung saya.”

Kasus tersebut mulai memanas pada Jumat 3 Juni 2022 saat sebuah aksi protes umat Muslim di Kanpur, kota di Negara Bagian Uttar Pradesh, menjadi aksi kekerasan.

Sharma dan BJP (Baharatiya Janta Party) kemudian terpojok saat negara-negara di Timur Tengah mengecam narasi Sharma.

Iran, Kuwait, dan Arab Saudi merilis pernyataan keras. Kemudian Qatar memanggil duta besar India. Maupun, Uni Emirat Arab yang mempunyai hubungan baik dengan India, mengkritik narasi Sharma.

Sharma diancam oleh sebuah kelompok militan. Maka dari itu, Kepolisian Delhi memperketat pengamanan, Selasa 7 Juni 2022.

Menurut pengamat politik masalah ini bukan akhir dari karier Sharma karena banyak politisi top di India tetap lolos meskipun pernah mengeluarkan pernyataan ujaran kebencian, dilansir dari detiknews. (RKZ/mks)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini