Oleh: DHL, Pengamat dari Mujahid 212
KNews.id- Ngabalin asal jeplak. Dia jilat penguasa namun dia lupa dia mengaku dan memang dikenal dan diketahui oleh publik ( ummat muslim ) juga sebagai seorang muslim, sewajarnya harus menghormati seorang ulama yang kredibel dibidangnya dan dikenal berani menyatakan yang hak adalah hak dan yang batil adalah batil. Maka Ngabalin jangan ” menjilat penguasa ” namun sambil hinakan seorang ulama.
Anwar Abbas sudah pada posisi yang benar karena ulama mempunyai hak serta memiliki kewajiban atau memiliki tanggung jawab moral yakni menegur atau menasehati umaro jika diketahuinya ada seorang umaro bertindak atau membuat kebijakan dan atau melakukan sebuah kekeliruan.
Selain Hak Sang Ulama Ustad Anwar Abbas sebagai WNI yang memiliki hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat atau mengkritisi Presiden Jokowi selaku pejabat publik tertinggi di negara ini.
Jadi jikapun menyampaikan pendapat yang mirip “menjilat” itu memang hak Ngabalin, namun hendaknya jika berkata kata jangan kasar selaku orang timur yang terkenal adat budayanya yang santun terlebih kepada seorang tokoh ulama.
Ngabalin sudah semestinya minta maaf kepada Ust. Anwar Abbas atas kalimat kasarnya yang ia sampaikan : ” Supaya nanti jangan lagi materi yang disampaikan Anwar Abbas itu menjadi materi bagi para orang-orang yang dungu gitu loh, yang tidak mengerti masalah.” (Ade)