“Kalau kita lihat data-datanya sekarang, PNM Mekaar ibu-ibu di beberapa desa yang pinjamannya Rp 1-4 juta, tingkat kemacetannya hanya 0,15 persen. Bahkan saat Covid, jumlah nasabah bisa tumbuh 7,1 persen dari 5,6 persen. Artinya, sekarang ada 12,7 juta nasabah PNM Mekaar di desa-desa,” terangnya.
Dengan berkembangnya program Mekaar, pembukaan lapangan kerja juga terjadi di tingkat masyarakat akar rumput. Berdasarkan data Kementerian BUMN, rata-rata satu nasabah Mekaar setidaknya memperkerjakan satu orang.
“Kita patut berterima kasih kepada nasabah Mekaar yang jumlahnya sudah 12,7 juta, mereka rata-rata memiliki satu pekerja artinya terjadi jutaan pembukaan lapangan kerja oleh para nasabah,” pungkasnya. (Ach/Sdn)