“Jangan sering bicara gotong royong, persatuan, atau ukhuwah, lalu bicara tentang Pancasila, kebhinekaan tapi sifatnya, wataknya, praktiknya eksklusif. Eksklusif itu tadi merasa paling benar, paling kuat, paling besar lalu menyalakan yang lain dan merasa Indonesia itu sebagai miliknya,” sindir dia.
Haedar berpesan, mereka yang mengaku warga Muhammadiyah tidak boleh ada yang memiliki sifat seperti itu. Haedar mendorong supaya warga Muhammadiyah untuk selalu berada pada garis haluan organisasi dan kepribadian Muhammadiyah, yang bisa bergaul dengan siapapun, beramal saleh yang banyak tidak merasa paling benar dan tidak ingin menguasai orang lain, maka dia yakin keberkahan dan dibukakan pintu surga.
Ketika aktif Bermuhammadiyah, imbuhnya, harus diniatkan murni karena Allah SWT sebagai usaha memperbaiki ibadah dan menambah ibadah melalui gerakan amal nyata untuk kemanfaatan bagi seluas-luasnya masyarakat. (AHM)