spot_img
Jumat, April 26, 2024
spot_img

Kawasan Timur-Tengah Mulai Merasakan dampak Invasi Rusia, Kelaparan?

KNews.id- Sejak konflik Rusia dan Ukraina Meletus, Timur Tengah kini terdampak krisis akibat pertempuran dua negara penghasil gandum utama dunia itu.  Pasalnya negara Timur Tengah dan Afrika Utara (MENA) membutuhkan pasokan gandum dari kedua negara ini .

Rusia diketahui merupakan pengekspor gandum nomor satu dunia serta produsen terbesar setelah China dan India. Sedangkan Ukraina masuk di antara jajaran lima besar negara pengekspor gandum terbesar dunia.

- Advertisement -

Sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina, negara beruang merah itu juga didepak dari sistem perbankan SWIFT, hal ini diperkirakan akan mengacaukan ekspor gandum dari negara tersebut.

“Panen gandum akan dimulai pada bulan Juli dan tahun ini diharapkan sehat dan pasokan gandum global akan melimpah. Tetapi perang Rusia-Ukraina tentu dapat mempengaruhi panen di negara tersebut sehingga akan mengganggu pasokan gandum global.” Ucap Karabekir Akkoyunlu, dosen politik Timur Tengah di SOAS, universitas London seperti dikutip Hops.ID dari laman Aljazeera pada Rabu 2 Maret.

- Advertisement -

Turki diketahui menjadi salah satu negara Timur Tengah yang menggantungkan 85 persen pasokan gandumnya pada impor dari kedua negara yang tengah berkonflik itu. Menurut data statistic dari Institute Statistic Turki, impor gandum di Ankara dari Ukraina mencapai rekor tertingginya pada tahun 2021 lalu. Perang ini tentu akan berdampak besar pada pasokan makanan di Turki.

Sebelum konflik terjadi, dalam beberapa bulan terakhir Turki juga sedang mengalami inflasi dimana nilai mata uangnya anjlok hingga menyebabkan naiknya harga bahan pangan. Dampaknya banyak orang-orang mengantri untuk membeli roti bersubsidi di berbagai distrik di Istanbul, Turki. Konflik Rusia-Ukraina dianggap akan memperburuk kondisi ini.

- Advertisement -

Tak hanya Turki, kenaikan harga dan pasokan gandum yang terus turun juga mempengaruhi ekonomi di Timur Tengah dan Afrika Utara, Mesir diketahui menggantungkan 85 persen impornya pada gandum Rusia dan Ukraina. Tunisia bergantung sekitar 50-60 persen suplai gandum dari Ukraina. Sehingga jika konflik Rusia-Ukraina ini terus berlangsung, dikhawatirkan akan menempatkan negeri-negara MENA dalam ambang krisis pangan. (AHM/hop)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini