“Mestinya kan enggak ada ya, ada batasan-batasannya. Kalau yang enggak bisa Indonesia boleh tapi ada waktunya. Kalau habis ganti Indonesia, balik lagi harus Indonesia,” jelas Arsjad.
Arsjad melanjutkan kondisi ini pun menggambarkan betapa pentingnya pendidikan vokasi bagi pekerja lokal. Hal ini juga seiring dengan arahan Presiden Jokowi melalui Perpres Revitalisasi Pendidikan Vokasi.
“Menurut saya kalau pertama kita memang enggak bisa, ya, makannya pentingnya vokasi. Kita harus perlihatkan, memastikan skill kita Indonesia ke depan mampu. kita harus tau skill ke depan apa yang dibutuhkan,” tandasnya.
Sebelumnya, Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saling lempar tanggapan mengenai industri pengolahan nikel yang masih didominasi oleh tenaga kerja asing (TKA) asal China.