spot_img
Jumat, Mei 3, 2024
spot_img

Haris Azhar dan Fatia Kompak Tolak Keterangan Staf Luhut di Sidang

KNews.id – Terdakwa kasus pencemaran nama baik Menko Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti, bersikap kompak atas keterangan Asisten Bidang Media Luhut, Singgih Widiyastono. Haris dan Fatia menolak keterangan Singgih dan menyebut banyak yang tidak masuk akal.

“Kami minta tanggapan saudara untuk saksi ini bagaimana? Gimana, sudah benar atau ada keberatan?,” kata Ketua Majelis Hakim Cokorda Gede Arthana di Pengadilan Negeri Jakarta Timur (Jaktim), Cakung, Jakarta Timur, Senin (12/6/2023).

- Advertisement -

“Ya sudah keberatan aja,” jawab Haris Azhar.

“Ada?,” tanya hakim Cokorda.

- Advertisement -

“Banyak,” ucap Haris.

“Keterangan benar apa tidak? kalau banyak, berarti nggak benar semua kan gitu itu,” timpal hakim.

- Advertisement -

Haris menyebut sebagian besar keterangan Singgih yang disampaikan dalam persidangan tak bisa menjelaskan tuduhan terhadap dirinya terkait dugaan pencemaran nama baik terhadap Luhut. Haris pun menolak keterangan Singgih.

“Saya kan tidak kenal sama saudara saksi. Soal fakta yang disampaikan saudara saksi juga bukan fakta yang saya jalani, artinya ada di peristiwa waktu dan tempat yang berbeda. Tetapi kalau dari keterangan-keterangan saudara saksi ada banyak hal yang saya anggap tidak masuk akal, dan tidak bisa menjelaskan fakta-fakta yamg dituduhkan kepada saya,” ujar Haris Azhar.

Haris pun menolak kesaksian Singgih. “Saya menolak,” jawab Haris.

Lalu, Fatia Maulidiyanti menyebut Singgih tak terlihat konsisten menyampaikan keterangan dalam persidangan dengan di BAP kepolisian. Dia mengatakan keterangan Singgih membuatnya kebingungan.

“Bahwa memang banyak keterangan-keterangan dari saudara saksi di sini, yang sebetulnya tidak konsisten dengan BAP sebelumnya, ataupun bahkan di beberapa keterangan dari menit ke berapa sampai ke selanjutnya begitu itu,” kata Fatia dalam persidangan.

“Yang pada akhirnya membingungkan saya untuk melihat sebenarnya bagaimana faktanya karena tidak terlihat konsisten. Kedua, saya melihat bahwa di dalam proses ini, dan di dalam pelaporan atau video tersebut, dari Saudara Singgih terhadap Saudara Luhut itu tidak memiliki parameter yang sebenarnya ajeg dan kuat terkait soal analisa tadi,” lanjutnya.

Fatia juga menyatakan keberatan dan menolak keterangan Singgih dalam persidangan. Sementara itu, Singgih tetap pada keterangan yang diberikannya dalam persidangan.

“Analisa yang disampaikan oleh saudara Singgih bahwa ada pro dan kontra ataupun negatif dari video tersebut, dan merasa bahwa hal tersebut menyinggung pribadi saudara Luhut,” imbuh Fatia.

“Jadi intinya menurut keterangan saudara tidak benar?,” tanya Hakim Cokorda.

“Iya menurut saya tidak benar, dan juga pada akhirnya hal tersebut menjerumuskan. Dan menurut saya dalam tanda kutip pada akhirnya memprovokasi saudara Luhut untuk melihat bahwa ya ini memang adalah pencemaran begitu,” ujar Fatia.

Menyikapi penolakan, Singgih menegaskan pada hakim yaitu dirinya tetap pada keterangannya..

“Keterangan saudara ditolak semua katanya ndak benar saudara tetap pada keterangan saudara yang tadi?,” tanya Hakim Cokorda kepada Singgih.

“Tetap Yang Mulia,” jawab Singgih.

Haris-Fatia Didakwa Pencemaran Nama Baik
Haris Azhar didakwa melakukan pencemaran nama baik terhadap Luhut. Jaksa mengatakan informasi terkait pencemaran nama baik Luhut itu disebar Haris Azhar lewat akun YouTube-nya.

Video yang diunggah di YouTube itu berjudul ‘Ada lord Luhut di balik relasi ekonomi-ops militer Intan Jaya!! Jenderal BIN juga Ada1! >NgeHAMtam’. Hal yang dibahas dalam video itu adalah kajian cepat Koalisi Bersihkan Indonesia dengan judul ‘Ekonomi-Politik Penempatan Militer di Papua: Kasus Intan Jaya’.

Dalam video tersebut, narasumbernya adalah Fatia Maulidiyanti dan Owi. Jaksa mengatakan Fatia dan Haris memiliki maksud mencemarkan nama baik Luhut.

Menurut jaksa, perkataan Haris Azhar dan Fatia dalam video tersebut memuat pencemaran nama baik Luhut. Salah satu kalimat yang disorot terkait pertambangan di Papua. (RZ/DTK)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini