spot_img
Minggu, Mei 5, 2024
spot_img

Genjot Dana Murah, Biaya Dana BNI Turun Menjadi 1,46%

KNews – Genjot dana murah, biaya dana BNI turun menjadi 1,46%. Perbankan berupaya menekan biaya dana saat permintaan kredit makin deras. Caranya dengan menggenjot dana murah.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI), misalnya, mencatatkan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) 8,4% secara yoy di kuartal I 2022, dengan rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) masih mendominasi.

- Advertisement -

Tercatat rasio dana murah BNI meningkat menjadi 69,2% di kuartal I 2022 dari periode sama tahun lalu 67,9%.

Pertumbuhan dana murah ini mendorong perbaikan biaya dana atau Cost of Fund (CoF) BNI, dari 1,74% pada akhir kuartal pertama 2021 menjadi 1,46% pada kuartal pertama 2022.

- Advertisement -

Ruang untuk ekspansi pun masih terbuka. Ditunjukkan dari loan to deposit ratio yang berada pada 85,02%.

“Di sisi permodalan, rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) berada pada posisi 19,3%, naik 120 basis poin secara yoy,” ujar  Direktur Keuangan BNI Novita Widya Anggraini belum lama ini.

- Advertisement -

Bank bersandi saham BBNI ini membukukan laba bersih  pada kuartal pertama tahun ini mencapai Rp 3,96 triliun, tumbuh 63,2% secara tahunan. Pencapaian laba bersih ini dihasilkan dari pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) yang tumbuh 7,3% yoy menjadi Rp 8,5 triliun.

Pencapaian pendapatan operasional ini adalah yang tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemi.

Selain itu, upaya perbaikan kualitas kredit melalui monitoring, penanganan dan kebijakan yang efektif membuat biaya pencadangan kredit juga turun tajam sebesar 26,1% yoy.

Total baki kredit yang disalurkan BNI sepanjang kuartal I-2022 tumbuh 5,8% yoy menjadi Rp 591,68 triliun. Posisi ini sudah lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemi yakni kuartal I-2020.

BNI  akan terus meningkatkan kinerja kredit dengan rentang pertumbuhan 7% hingga 10% pada tahun ini.

Akselerasi kinerja ini akan sangat didukung oleh rencana penyaluran kredit lebih kuat dan berkualitas di semua segmen dan tren positif ekonomi makro seperti kegiatan ekonomi yang lebih terbuka, serta harga komoditas yang kuat. (RKZ/kkci)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini