spot_img
Sabtu, April 27, 2024
spot_img

Dubes Rusia untuk Indonesia Tegaskan Tak Ingin Perang dengan Ukraina

KNews – Dubes Rusia untuk Indonesia tegaskan tak ingin perang dengan UkrainaDuta Besar Federasi Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva menegaskan kembali pernyataan Presiden Vladimir Putin, soal negaranya yang sama sekali tidak ingin konflik bersenjata dengan Ukraina.

Pernyataan itu disampaikan oleh Lyudmila Vorobieva melalui keterangannya, yang diunggah ulang di akun Instagram resmi Kedubes Rusia untuk Indonesia.

- Advertisement -

“Presiden Federasi Rusia Vladimir Putin sudah beberapa kali secara terbuka mengucapkan bahwa konflik bersenjata sama sekali bukan menjadi pilihan kami, kami tidak menginginkan perkembangan peristiwa seperti itu,” kata Lyudmila Vorobieva, dilansir pada Rabu 16 Februari 2022.

Kemudian, Vorobieva juga mengingatkan bahwa militerisasi Ukraina oleh negara-negara Barat sudah lama terjadi dan terus berlanjut hingga kini.

- Advertisement -

Menurutnya, Barat terus-menerus memasok senjata ke Ukraina dan NATO juga saat ini sedang melatih personel militernya.

“Sudah lama militerisasi Ukraina terus berlanjut. Barat terus melakukan pasokan berbagai jenis senjata dan peralatan militer ke Kiev, sementara pakar NATO juga sedang melatih personel militernya,” ujarnya.

- Advertisement -

Vorobieva mengatakan bahwa negara-negara NATO terus saja mengerahkan peralatan militernya ke perbatasan Rusia, serta meningkatkan aktivitas pengintaian terhadap negeri Beruang Merah tersebut.

“Negara-negara NATO mengerahkan peralatannya ke perbatasan Rusia, meningkatkan aktivitas pengintaian dan mengasah taktik serangan,” tutur Vorobieva.

Lebih jauh, Vorobieva mengatakan bahwa ekspansi NATO ke perbatasan Rusia terus dilakukan. NATO memang terus menambah jumlah anggotanya, terutama di negara-negara Eropa Timur yang berbatasan langsung dengan Rusia.

Melihat fakta tersebut, Vorobieva mengaku heran dengan pernyataan media-media Barat yang menyebut bahwa Rusia akan menginvasi tetangga serumpunnya, Ukraina.

“Yang menjadi perhatian khusus bagi pihak Rusia adalah fakta bahwa ekspansi NATO terus berlanjut. Dalam konteks ini pernyataan yang dibesar-besarkan oleh media Barat tentang pengerahan tentara Rusia ke perbatasan justru sungguh membingungkan,” tegasnya.

Pengerahan tentara oleh Rusia ke wilayah perbatasan dengan Ukraina, menurut Vorobieva, adalah hak, mengingat masih berada di dalam wilayahnya sendiri.

“Rusia mengerahkan pasukan hanya di wilayahnya sendiri, yang merupakan hak kedaulatan negara mana pun,” katanya.

Pengerahan pasukan itu sendiri dilakukan untuk menjamin keamanan nasional Rusia, terkait dengan kebijakan agresif NATO yang dipimpin oleh AS.

“Tindakan ini dilaksanakan khususnya untuk menjamin keamanan nasional berkaitan dengan kebijakan agresif NATO yang dipimpin AS,” ujar Vorobieva lagi.

Seperti diketahui, beberapa waktu belakangan, isu soal Rusia yang disebut ingin menginvasi Ukraina terus digaungkan oleh negara Barat, khususnya AS.

Bahkan, AS terus-menerus meneriakkan isu tersebut, padahal Rusia tidak melakukan ancaman terbuka yang nyata kepada Ukraina.

Rusia sendiri mengatakan bahwa mereka mengerahkan pasukan ke perbatasan dekat Ukraina untuk melakukan latihan, bukan invasi seperti yang digaungkan AS dan sekutunya.

Tak cuma itu, Rusia juga menyoroti soal terus bertambahnya anggota NATO yang kian hari kian mepet dengan Rusia.

AS yang heboh menyebut Rusia bakal menginvasi Ukraina juga sudah mengerahkan peralatan militer dan tentaranya ke Ukraina.

Hingga kini, isu soal Rusia yang disebut negara Barat bakal menginvasi Ukraina tidak terbukti adanya. (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini