spot_img
Sabtu, Mei 4, 2024
spot_img

Diduga, Terdapat Adu Domba Pasca-Ujaran Panglima TNI ke Kasus KASAD Dudung

KNews – Diduga ada adu domba pasca ujaran Panglima TNI ke Kasus KASAD Dudung. Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Anak Bangsa (LKAB) mengungkapkan sejumlah kekhawatiran pasca Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan bakal proses kasus Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal Dudung Abdurachman.

Rudi mengatakan, belakangan ini marak di media sosial yang memakai pernyataan Panglima TNI tersebut sebagai amunisi untuk menyerang Jenderal Dudung.

- Advertisement -

Dia menegaskan kelompok itu tak lain ialah para penyembah baliho dan kaum kadruniyah.

“Seperti yang saya khawatirkan, pernyataan Panglima TNI yang sebenarnya normatif ini kemudian dijadikan amunisi bagi kelompok kadruniyah atau penyembah baliho untuk serang balik Jenderal Dudung Abdurachman,” kata Rudi dalam saluran YouTube Kanal Anak Bangsa, dikutip Hops.ID pada Minggu, 6 Februari 2022.

- Advertisement -

Rudi menanggapi soal pernyataan dari Panglima TNI kepada Jenderal Dudung yang seharusnya diungkapkan lebih lembut sehingga tidak dijadikan alat untuk merusak TNI.

“Sebetulnya kalau saya memberikan saran kepada Panglima TNI, harusnya narasinya dibuat lebih soft sehingga tidak dijadikan alat untuk memecah belah TNI,” ujarnya.

- Advertisement -

Rudi juga memastikan bahwa Jenderal Dudung merupakan KASAD yang loyal kepada Panglima TNI Jenderal Andika.

“Karena saya tahu, Jenderal Dudung sebagai KASAD adalah anak buah dari Panglima TNI. Saya juga tahu dia sangat loyal ke Panglima TNI tapi ini dimanfaatkan oleh kelompok yang ingin pecah belah TNI,” jelas Rudi.

Jenderal Andika juga diimbau harus waspada dalam membangun narasi. Pihak TNI juga bisa menyelesaikan kasus Jenderal Dudung melalui Pusat Polisi Militer (Puspom).

“Menurut saya, hati-hati membangun narasi untuk Panglima TNI meskipun ini respon dari pertanyaan wartawan,” tuturnya.

“Selayaknya, ini diserahkan saja kepada Puspom, jadi tidak perlu Panglima TNI memberikan komentar, semoga tidak dijadikan amunisi bagi kelompok kadrun menyerang balik KASAD,” sambung Rudi.

Dengan dijadikannya pernyataan Panglima TNI sebagai amunisi untuk serang Jenderal Dudung, Rudi mencium ada upaya untuk merusak TNI.

Salah satu cara yang dilakukan ialah dengan mengadu domba para perwira tinggi TNI.

“Dan ini ada upaya keras seperti yang sampaikan terdahulu, ada upaya dari mereka untuk memecah belah atau mengadu domba di internal kalangan perwira tinggi TN,” ungkapnya.

Dia lantas menjelaskan bahwa pihak yang tidak senang dengan keberadaan Jenderal Dudung di antaranya ialah simpatisan FPI dan Habib Rizieq Shihab.

Pasalnya, beberapa waktu lalu Jenderal Dudung merupakan tokoh yang dengan berani menurunkan baliho milik Habib Rizieq.

“Mudah-mudahan ini tidak terjadi karena menurut saya soliditas TNI saat ini sangat bagus di bawah kepemimpinan Jenderal Andika, jangan mau lagi dipecah belah atau kita memberikan ruang pada siapa pun untuk pecah belah TNI,” tandas Rudi. (RKZ/hops)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini