spot_img
Rabu, Mei 22, 2024
spot_img

Daftar Konglomerat yang Terjun ke IKN

KNews.id – Proyek ibu kota negara baru terus dikejar penyelesaiannya oleh pemerintah. Yang saat ini tengah digarap adalah pembangunan infrastruktur dasar, menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun demikian, pembangunan fasilitas lain di IKN tidak bisa mengandalkan APBN saja, melainkan membutuhkan kolaborasi dari investor swasta. Saat ini, tercatat sudah ada sejumlah pengembang raksasa tanah air yang juga disebut naga properti Indonesia, yang berkomitmen untuk membangun IKN.

Daftar konglomerat yang terjun ke IKN adalah sebagai berikut:

- Advertisement -

1. Agung Sedayu Group dan Salim Group Sugianto Kusuma alias Aguan, pendiri Agung Sedayu Group, dan Anthony Salim selaku pemilik Salim Group, merupakan dua konglomerat Indonesia yang akan berinvestasi di IKN. Keduanya disebut akan membangun sejumlah properti dan fasilitas pendukung kebutuhan hidup di IKN. Bahlil Lahadalia menyampaikan, kedua pengusaha domestik itu akan membangun hotel, restoran, hingga mal. Kendati begitu, dia belum menyebutkan secara detail tentang total nilai investasi yang digelontorkan Aguan dan Anthony Salim.

“Nilainya (investasi) saya cek ya. Tapi yang jelas sudah ada hotel nanti, sudah ada resto, sudah ada mal. Itu akan dibangun,” tutur Bahlil usai groundbreaking pembangunan pabrik di Cikarang, Jawa Barat.

- Advertisement -

Para konglomerat itu pun disebut akan melakukan groundbreaking proyek pada September 2023 untuk mengejar target bisa rampung sebelum Agustus 2024.

“Bulan September mereka sudah lakukan groundbreaking beberapa pembangunan seperti hotel, kemudian ruang pertemuan, juga restoran. Selesainya 2024 makanya kami kerja marathon nih,”

- Advertisement -

pungkasnya. Dikutip dari laman Kementerian Investasi/BKPM, Bahlil telah mendampingi konsorsium Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang dipimpin Aguan mengunjungi IKN pada 11 Agustus 2023 lalu. Kunjungan kerja ini merupakan tindak lanjut Menteri Investasi dengan Konsorsium PMDN pada Juli lalu. Perkiraan rencana investasinya di IKN Rp 30 triliun-Rp 40 triliun. Dalam kesempatan itu, Aguan mengharapkan tersedianya bahan material yang dekat dengan lokasi proyek agar percepatan pembangunan proyek menjadi lebih efektif dan efisien.

“Ya saya harap urusan logistik agar segera ditindaklanjuti. Izin usaha sudah mudah, sehingga peluang upacara 17 Agustus 2024 sangatlah besar,” tegas pendiri Agung Sedayu Group itu.

2. Ciputra Melalui bendera PT Citra Group Kotabaru, Ciputra Group juga akan membangun kawasan hunian terpadu di IKN bertajuk Citra City Nusantara. Kawasan terpadu itu terdiri dari perumahan, hotel, lapangan golf, Meeting, Incentive, Conference and Exhibition (MICE), serta botanical garden.

Raksasa properti ini diharapkan memulai pembangunan proyek Citra City Nusantara paling lambat Kuartal IV-2024. Hal tersebut disampaikan oleh Managing Director Ciputra Group Budiarsa Sastrawinata pada acara Penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama antara Citra Kotabaru Nusantara dengan PT Bina Karya (Persero) terkait Pengembangan Kawasan Terpadu di Kantor Pusat Ciputra Group, Ciputra World 1 Jakarta.

“Penandatanganan kesepakatan kerja sama ini merupakan milestone yang sangat berarti bagi kami,” terang Budiarsa. Sementara itu, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan Ciputra Group Tulus Santoso mengatakan, masterplan Citra City Nusantara masih dalam proses persetujuan Otorita IKN.

“Semuanya sedang dipersiapkan,” ungkap Tulus kepada Kompas.com pada Selasa (15/8/2023). Namun demikian, Tulus juga tak menampik bahwa Citra City Nusantara dirancang seperti pengembangan hunian skala kota lainnya yang sudah dibangun oleh Ciputra Group. Ada pun konsep masterplan Citra City Nusantara merupakan duplikasi dari perumahan CitraRaya Tangerang.

3. Summarecon Selain Aguan, Anthony Salim, Ciputra, PT Summarecon Agung Tbk merupakan naga properti yang turut memanfaatkan peluang investasi di IKN. Berbeda dengan lainnya, Summarecon akan membangun rumah susun (rusun) ASN di IKN melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Perusahaan properti yang dimiliki Sugianto Nagaria itu akan membangun 6 tower dari total 66 tower Rusun ASN di IKN. Direktur Pelaksanaan Pembiayaan Perumahan, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pembiayaan Infrastruktur dan Perumahan, Haryo Bekti Martoyoedo mengatakan, proyek 66 tower rusun itu masih dalam tahap kajian studi kelayakan dan ditargetkan hasil review selesai pada September 2024.

“Kalau lihat KPBU-kan ada kajian-kajian yang di-review, termasuk teknisnya seperti apa, desainnya seperti apa,” katanya saat ditemui usai acara Neighborhood Densification di Jakarta.

Menurut dia, Kementerian PUPR telah menentukan basic design untuk proyek ini, salah satunya mengatur luasan tiap unit sekitar 98 meter persegi. “Basic design dari PU kan ada, tapi kalau dari sisi Detail Engineering Design (DED) mereka bisa mengembangkan tapi enggak keluar dari basic design,” imbuhnya.

Proyek Rusun ASN di IKN porsi KPBU tersebut ditargetkan telah terbangun dan siap huni pada tahun 2024 mendatang. “Ya kalau enggak semua, ya sebagian bisa dipakai, harapannya selesai 2024,” pungkas Haryo. Direktur Utama PT Summarecon Agung Tbk, Adrianto P Adhi menyampaikan, pembangunan Rusun ASN di IKN melalui skema KPBU dinilai cukup aman dan jelas.

“Kami yang membiayai dan membangun, untuk selajutnya pemerintah membayar atau payment availability yang jelas untuk jangka waktu sepuluh tahun konsesi,” ujarnya saat menjawab pertanyaan dalam paparan publik, secara daring. Skema KPBU ini juga dianggap memudahkan karena pengembang tidak perlu direpotkan dengan segala hal teknis termasuk urusan pengadaan tanah.

“Kita tinggal bangun, Pemerintah mencicil 10 tahun. Ini win-win,” cetus Adrianto.

4. Pakuwon Raksasa properti Indonesia, Pakuwon Group melalui PT Pakuwon Jati Tbk juga akan membangun pusat perbelanjaan yang terintegrasi dengan apartemen dan hotel di IKN. Rencananya, proyek tersebut akan dibangun di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Pakuwon Jati pun telah melakukan penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan PT Bina Karya (Persero) selaku Badan Usaha Otorita (BUO).

“Kami sudah bangun properti di banyak kota-kota besar di Indonesia. Sekarang saatnya mulai pembangunan di IKN,” ujar Direktur Utama PT Pakuwon Jati Tbk, Alexander Stefanus Ridwan Suhendra, dalam keterangan resmi. Dia optimistis dengan rencana pembangunan properti tersebut.

Sebab, pengembangan IKN merupakan peluang yang menguntungkan dalam jangka panjang. Keputusan Pakuwon untuk melakukan investasi di IKN didasari oleh posisi Perseroan sebagai salah satu pengusaha properti terbesar di Indonesia. “Jadi merasa ada kewajiban tersendiri untuk mulai pembangunan terlebih dahulu di ibu kota kita yang baru nanti,” pungkas Stefanus.

5. Sinarmas Satu lagi konglomerat properti Indonesia yang dikonfirmasi bergabung dalam kelompok investor di IKN, yaitu Franky Widjaja selaku putra dari konglomerat pendiri Grup Sinar Mas, Eka Tjipta Widjaja. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Menteri Bahlil usai acara Rapat Kerja Nasional Hipmi di ICE BSD, Tangerang.

“Yang sudah masuk itu Pak Aguan, Pak Anthony Salim, kemudian Pak Franky Widjaja. Mereka sudah punya konsorsium,” ujar Bahlil. Pemerintah akan memprioritaskan investor dalam negeri yang masuk terlebih dahulu untuk membangun IKN. “Tapi tahap pertama kita prioritaskan dalam negeri dulu, khususnya untuk membangun hotel, taman-taman, gedung-gedung, sekolah, rumah sakit, mal, sebagai fasilitas-fasilitas umum,” imbuh Bahlil. (Zs/Kmps)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini