spot_img
Minggu, Mei 12, 2024
spot_img

Buruh Tuntut UMP 2024 Rp5,6 Juta, Pengusaha Ingatkan Waspada

KNews.id – Buruh menuntut kenaikan upah minimum jadi Rp5,6 juta per bulan. Alasannya, ekonomi Indonesia sudah rebound dan masuk ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country).

Menanggapi hal itu, Ketua bidang Perdagangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Anne Patricia Sutanto mengatakan, kenaikan upah minimum bukan hanya dilihat dari sisi rebound ataupun sebagainya, tetapi dilihat juga dari sisi rasio gini. Selain itu, dia memperingatkan, agar waspada dan jangan sampai Indonesia tidak tergelincir malah masuk ke jebakan atau middle income trap.

- Advertisement -

“Sebenarnya dilihat bukan hanya dari sisi rebound dan sebagainya, kita lihat juga dari sisi rasio gini. Kita juga harus lihat dari sini berapa persen unemployment di Indonesia, kita juga harus melihat dari sisi apakah memang benar,” kata Anne . Anne menyebut, sebetulnya para pekerja atau serikat buruh itu lebih tahu bahwa daerahnya itu sudah kembali kepada rata-rata sebelum pandemi atau belum. Kalau belum meningkat seperti sebelum pandemi, menurutnya, para buruh/pekerja hanya melihat dari sisi makronya saja.

“Kalau belum meningkatkan segitu tinggi, itu menurut saya mereka tahunya hanya makro, di mana semua juga tahu bahwa tahun lalu maupun awal tahun ini karena perang Ukraina mendadak harga komoditi naik dan negara ini memang masih banyak ketergantungan kepada sumber daya alam bukan SDM (sumber daya manusia), sehingga meningkatkan inflasi dari SDM ini apakah justify (membenarkan) bahwa kita merupakan negara yang sudah bersaing secara SDM,” ujarnya.

- Advertisement -

“Itu pertanyaan saya kepada kaum pekerja, kan mereka semua juga punya akses kepada data, baik dari BPS maupun dari Kementerian Ketenagakerjaan dan DPR, itu mereka punya akses semua,” imbuh dia. Untuk itu, Anne berharap agar seluruh pemangku kepentingan dapat lebih cerdik dan cermat, karena bangsa ini perlu siap untuk kerja keras.

“Jangan sampai kita tertimpa beban dari segelintir orang yang ingin, tapi tidak melihat secara konsep mikro di masing-masing daerah,” tutur dia. Anne menyebut Indonesia sebetulnya Indonesia sudah middle income cukup lama, bukan baru kemarin ataupun tahun ini, tetapi dari sebelum pandemi. Tetapi, Indonesia juga tetap harus berjaga-jaga jangan sampai masuk ke dalam jurang middle income trap.

- Advertisement -

“Kita mengharapkan middle income trap itu tidak terjadi juga di saat kita ini benar-benar mau fight untuk daya saing kita. Karena kita ingin Indonesia emas bukan hanya maju, emas itu artinya kita ranking satu secara daya saing, secara empowerment, gini rasio kita dan tingkat edukasi kita. Nah itu yang saya mau minta pekerja kita juga turut membantu,” ujarnya.

Untuk itu, kata dia, perlu dipahami middle income trap itu bukan hanya masalah pemerintah, tetapi masalah seluruh rakyat Indonesia. “Mindset dari kita semua bahwa kita ini memang layak untuk menjadi negara Indonesia emas. Kalau maju, kan dari kemarin-kemarin kita gak miskin kan, kita sudah maju, cuma kalau emas itu rankingnya jelas, emas kan nomor 1. Nah kita ingin Indonesia tahun 2045 emas,” pungkas Anne. (Zs/CNBC)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini