spot_img

BRIN: TKA China Yang Masuk Tak Sebanding Investasinya, LBP : Berang

 

KNews.id – “Tolong suruh BRIN ke saya dulu, tunjukkan angkanya jangan asal ngomong aja,” katanya dalam media evaluasi Kinerja 2023 Menuju Indonesia Emas secara virtual, Jumat (22/12/2023). Demikian Luhut Binsar Panjaitan, Menko Marves, menanggapi pernyataan BRIN, berkaitan dengan Tenaga Kerja China.

- Advertisement -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menghadap langsung dirinya. BRIN sebelumnya menyinggung soal jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China di Indonesia yang lebih banyak dibanding Singapura.

Adapun jumlah TKA China di Indonesia diperkirakan berjumlah 59 ribu. Padahal Singapura lebih banyak menggelontorkan investasi di Indonesia ketimbang China.

- Advertisement -

Luhut menjelaskan investasi ada yang bersifat padat karya dan padat modal. Keduanya berbeda dalam menyerap tenaga kerja.

Namun, Luhut mengakui jika TKA China bisa bekerja secara cepat dan efisien untuk bidang-bidang tertentu. Ia percaya jika TKA China hanya ada di bidang-bidang tertentu.

“Tapi memang dalam bidang-bidang tertentu kita harus jujur akui mereka itu kerjanya sangat efisien dan cepat. Saya nggak yakin bahwa China akan membawa ramai-ramai pegawainya kemari,” tuturnya.

“Mungkin dalam bidang konstruksi yang dianggap mereka perlu cepat karena untuk cost-nya turun, bisa saja terjadi. Saya kira bawa aja BRIN itu ke saya, ketemu saya sendiri,” tegasnya.

Sebelumnya, dikutip dari laman BRIN, Peneliti PR Politik BRIN, Triyono menyebut China lebih menyasar sumber daya alam (SDA) terutama nikel di Morowali, Konawe, Halmahera, dan Maluku.

Namun, investasinya tidak sebanding dengan jumlah TKA China yang datang ke Indonesia. Pada 2022, China berkontribusi 59.320 tenaga kerja tercatat di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).

- Advertisement -

“Kalau diperbandingkan dengan tenaga kerja di Indonesia, 44% lebih. Jumlah investasi Tiongkok masih kalah jauh bahkan bila dibandingkan dengan Singapura hingga US$ 13.281, di mana Singapura hanya 1,35% tenaga kerja berbeda dengan Tiongkok,” ujarnya.

(Zs/Fu.Co)

Berita Lainnya

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti
- Advertisement -spot_img

Terkini