KNews.id – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti membeberkan bahwa aset Surat Berharga Negara (SBN) yang dimiliki perbankan mencapai Rp 1.300 triliun. Dia mengatakan bahwa jumlah tersebut setara dengan 24% dari total SBN yang dirilis pemerintah.
“Saat ini, SBN yang dimiliki perbankan mencapai 24 persen dari total SBN outstanding (beredar). Atau sekitar Rp 1.300 triliun SBN yang dimiliki perbankan dan hampir semua bank memiliki SBN,” kata Destry dalam penandatangan Induk Repo Secara Bersama dan Sosialisasi Transaksi Repo, Senin (29/5/2023).
Menurut Destry, jika melihat sebagai underlying, tentu bank mestinya memiliki kapasitas untuk melakukan Repo tersebut.
Transaksi repo secara konsisten terus berada dalam tren peningkatan. Pada tahun 2023 secara ytd rata-rata harian transaksi sudah mencapai Rp11,4 triliun atau meningkat 57% dibandingkan tahun 2022. Angka ini juga jauh dari kondisi sebelum pandemi, dimana ratarata transaksi harian Repo hanya sekitar Rp 700-800 miliar per hari.
Jumlah pelaku pun juga naik dari hanya sebanyak 12 bank di 2019, menjadi sekitar 34 bank ditahun 2023 ini.
Dia pun menilai, bank mestinya memiliki kapasitas melakukan repo terhadap SBNnya. Alhasil, pembentukan CCP atau Central Countre Party diperlukan untuk mengembangkan pasar Repo menjadi efisien. (Fhd/CNBC)