spot_img
Jumat, Mei 17, 2024
spot_img

Banglades dapat Menjadi Inspirasi bila Dihadapkan Kepemimpinan Jokowi untuk Meraih Kursi Presiden dengan Banyak Kebohongan!

Oleh: DHL, Pengamat Hukum dan Politik Mujahid 212

KNews.id- Kepemimpinan Presiden Jokowi yang sejak awal ( kampanye ) diantaranya banyak bersandarkan janji – janji namun bohong, maka akan menghancurkan apa yang sudah terbangun di negara ini oleh pemimpin sebelum dirinya berkuasa, selebihnya dan selanjutnya akan menuai titik nadir ke jurang kehancuran.

- Advertisement -

Dan tentunya gaya kepemimpinan yang sebagiannya beralaskan kebohongan ini merupakan sebuah pola hal yang tidak masuk akal pada abad tranparansi dan demokrasi modern. Maka hal terkait pemerintahan dengan kebijakan, atau putusan, statemen yang narasinya ternyata banyak kebohongan, akan mudah dilacak sebagai jejak digital seseorang.

Karena terdokumentasikan oleh publik atau oleh banyak orang dengan perlengkapan dan fasilitas digital atau alat serba canggih namun cukup sederhana dan mudah saat ini untuk dapat memilikinya, contoh cukup mudah didapat atau yang sudah terpublis melalui Youtube, FB. dan twitter dll media sosial, serta dapat didokumentasikan pada sim card, atau memory card yang ada pada sebuah hand phone.

- Advertisement -

Kemudian dapat disimpan dalam sebuah flash disc, akhirnya track record kepemimpinan Jokowi yang banyak janji bohong akan terakumulasi menjadi catatan cacatan hitam.

Jadi artinya Jokowi memang sedang mengalami kehancuran dari sisi pribadinya maupun hasil kerjanya, selain hanya menimbun utang negara, dan akhirnya akan terkendala pada faktor kesulitan pengembalian untuk mencicil utang yang ada, selain kembali mencari pinjaman utang, malah santer ONH para jamaah sudah terpakai untuk membangun infrastruktur, tentunya janji obsesi (prediksi) 2024 NRI akan  dibawah 0% garis kemiskinan yang ekstrim, merupakan bagian dari kebohongan.

- Advertisement -

Sama persis kebohongan bahwa ekonomi indonesia akan meroket pada oktober 2018. Selebihnya pembangunan dari sisi moral, dan hukum Jkw  nyata gagal, dirinya terang terangan membiarkan beberapa petinggi dibawahnya yang terpapar korupsi tidak atau belum tersentuh hukum, termasuk anaknya Gibran dan Kaesang.

Bahkan menterinya beberapa orang nyata telah ditangkap KPK, namun ada menterinya yang terpapar korup justru didiamkan, malah di beri tambahan tugas sebagai bentuk kepercayaan, termasuk enggan mengganti menteri terhadap sosok yang terpapar korupsi.

Pembiaran- Pembiaran model kebijakan Jkw ini, merupakan mismanajemen dan menjustifikasi pelanggaran hukum atau tidak mengindahkan pemerintahan yang bersih bebas dari KKN atau good governance yang diperintahkan UU.RI. No. 28 Tahun 1999.

Sebuah pola kepemimpinan yang aneh dan menyesatkan pada zaman modern dan keterbukaan saat ini, kepemimpinan Jokowi sepertinya kembali kepada peradaban otoriter atau mirip oligarki, dapat disimpulkan demi kepentingan kroni maka Jkw selalu siap memproteksi aroma tidak sehat pada orang- orang dibawah kabinetnya.

Maka secara politik hukum dan historis kebangsaan  yang ada dibeberapa negara dimuka bumi ini, bisa mengalami degradasi kepercayaan yang meroket menghujam kebawah, mungkin Jkw sisa menunggu saat saat kehancuran dirinya dan pemerintahannya mirip negara Banglades saat ini . Wallahualam. (AHM)

Berita Lainnya

Direkomendasikan

Ikuti Kami

0FansSuka
0PengikutMengikuti
0PengikutMengikuti

Terpopuler

Terkini